Damai! Junjung Pemilu 2024, Prabowo, Surya Paloh dan Anies Baswedan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Harapan supaya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang digelar dengan damai disampaikan dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Janji itu disampaikan Prabowo dan Paloh usai menggelar pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Surya menyampaikan, dia ingin Pemilu mendatang berjalan dalam suasana politik yang sejuk ketimbang persaingan sengit buat memperebutkan suara dan memenangkan calon presiden masing-masing kelompok. Selain itu Surya juga berharap dia tidak ingin ada perpecahan di kalangan elite politik atau masyarakat dalam Pemilu mendatang hanya karena perbedaan pilihan.

ā€œKami berjanji, mudah-mudahan kami terjauhkan dari saling menyalahkan apalagi memfitnah, mengadu domda satu sama lain,ā€ kata Surya Paloh

ā€œKami mau berdamai dengan kondisi keadaan apapun untuk membangun Indonesia yang kita cintai,ā€ ucapnya menegaskan.

Menurut Paloh, seluruh pihak harus saling menghormati terhadap berbagai perbedaan yang ada.

ā€œMas Bowo (Prabowo) menyatakan pilihan boleh berbeda, tapi spirit kebersamaan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan daripada kedua partai,ā€ kata Surya.

ā€œSemangat ini membantu kita semuanya agar kita menghadapinya dengan tenang, kami ingin membawa suasana yang lebih sejuk, suasana persahabatan, suasana yang membangun kegembiraan dan kebahagiaan,ā€ ucap Surya.

Prabowo ingin Pemilu damai

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga telah sepakat untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang secara damai.

ā€œKita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun, dalam keadaan bersatu,ā€ kata Prabowo.

Prabowo menilai, perbedaan pandangan atau pilihan politik merupakan suatu hal yang wajar. Namun, perbedaan itu harus tetap dalam koridor kebersamaan demi persatuan Indonesia.

Baca Juga :   PDIP Usung Pramono Anung - Rano Karno Bakal Cagub Cawagub DKI Jakarta

ā€œBahwa persaingan, rivalitas itu perlu, kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika,ā€ tutur Prabowo.

Polarisasi tanpa perpecahan

Anies Baswedan yang didukung oleh Partai Nasdem dan Koalisi Perubahan untuk menjadi bakal calon presiden 2024 menyatakan polarisasi tidak bisa dihindari dalam setiap kompetisi politik.

“Penting bagi kita untuk menyadari bahwa di dalam setiap kontestasi politik pasti ada polarisasi, tidak mungkin tidak ada di dalam kontestasi itu,” kata Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023) pekan lalu.

Anies mencontohkan, polarisasi dengan isu gender akan muncul apabila dua calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan. Isu mengenai putra daerah dan pendatang, kata Anies, juga bisa muncul di pemilihan kepala daerah disamping isu terkait agama kontestan.

“Bahkan ada kontestasi yang tanpa orang, tanpa agama, tanpa keyakinan, tanpa suku, mempolarisasi, misalnya Brexit, itu terjadi polarisasi di Inggris, padahal enggak ada orangnya,” kata Anies.

Ia mengatakan, yang terpenting adalah polarisasi tidak boleh sampai menciptakan friksi, konflik, bahkan perpecahan di tangah masyarakat. Caranya, menurut Anies, pemenang dalam kontestasi politik harus bisa merangkul semua pihak, sedangkan yang kalah harus mau menerima hasil.

“Dengan begitu demokrasi akan mengalami kemajuan, tapi kalau yang menang tidak merangkul semua dan yang kalah tidak mau menerima hasil ya demokrasi akan rusak,” kata Anies.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita