Mimpi Besar Jokowi Terancam Memungkinkan 10 Juta Gen Z Nganggur!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Eknomo Senior Raden Pardede mengatakan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang kini tengah dialami. Pasalnya, bonus demografi dengan jumlah pekerja produktif melimpah tak akan dirasakan selamanya.

Raden mengatakan dunia saat ini sedang berubah. Negara-negara maju, kata dia, tengah mengalami populasi yang menua sehingga pertumbuhan ekonominya tak akan pesat seperti dahulu. Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah menargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju pada 2045.

“Proyeksi dari World Bank, IMF, OECD dan ADB mengatakan negara maju itu akan turun, bahkan China tidak lagi bisa tumbuh seperti dulu,” kata Raden dikutip Senin, (20/5/2024).

Raden melanjutkan struktur demografi yang menua adalah keniscayaan. Dia mencontohkan negara-negara maju yang telah mengalami masalah tersebut seperti Jepang dan Korea.

“Makin menua bangsa itu berarti jumlah orang yang produktif berkurang, secara natural mereka akan seperti itu, kecuali ada terobosan teknologi yang bisa mengkompensasi penurunan produktifitas ini,” katanya.

Dia mengatakan kondisi penduduk negara maju yang menua ini seharusnya menjadi peluang bagi Indonesia yang penduduknya relatif muda. Rata-rata usia penduduk Indonesia saat ini adalah 30 tahun. “Bandingkan dengan Korea yang 42-50 tahun, begitu juga Jepang,” kata dia.

Namun, Raden mengingatkan kondisi penduduk Indonesia yang produktif ini tak akan lama lagi. Dia bilang pada 2040, Indonesia akan masuk fase demografi yang menua. Dia menyarankan waktu yang tersisa ini dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Karena mumpung masih muda kita harus kerja produktif, lalu menabung dan kaya sebelum tua. Jangan kita sia-siakan untuk berleha-leha,” kata dia.

Paparan ekonom senior Raden Pardede tersebut terkait dengan kondisi Indonesia saat ini. Sebelumnya, hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) justru mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait kondisi penduduk muda Indonesia. BPS melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia.

Baca Juga :   Rahmat Effendi Resmi Dicopot sebagai Wali Kota Bekasi Dengan Tidak Terhormat

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun. Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.

Paparan ekonom senior Raden Pardede tersebut terkait dengan kondisi Indonesia saat ini. Sebelumnya, hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) justru mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait kondisi penduduk muda Indonesia. BPS melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia.

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun. Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita