Update Terkini Banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Pada Kamis, 6 Maret 2025, pukul 12.00 WIB, situasi banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat, masih memprihatinkan.

Berikut adalah informasi terbaru mengenai kondisi tersebut.

Kabupaten Bekasi: Status Tanggap Darurat dan Dampak Banjir

Sejak Rabu, 5 Maret 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menetapkan status tanggap darurat bencana untuk banjir, longsor, angin kencang, hingga puting beliung.

Penetapan ini diumumkan oleh Ade Kuswara dalam rapat koordinasi di Gedung BPBD Kabupaten Bekasi.

Ade Kuswara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi pihak berwenang.

Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD serta berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional.

Posko bantuan juga didirikan untuk memberikan bantuan darurat.

BPBD Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 61.648 jiwa terdampak banjir yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain:

  • Babelan
  • Sukawangi
  • Tambun Utara
  • Cibitung
  • Tambun Selatan
  • Cikarang Selatan
  • Serang Baru
  • Sukatani
  • Cikarang Barat
  • Cikarang Utara
  • Kedungwaringin
  • Cikarang Timur
  • Bojongmangu
  • Cibarusah
  • Cikarang Pusat
  • Setu

Hingga saat ini, terdapat 14 lokasi pengungsian yang disiapkan untuk menampung warga terdampak banjir.

Kota Bekasi: Delapan Kecamatan Terdampak Banjir

Di Kota Bekasi, dari 12 kecamatan, delapan di antaranya terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa, 4 Maret 2025. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi:

  • Bekasi Timur
  • Bekasi Selatan
  • Bekasi Utara
  • Bekasi Barat
  • Jatiasih
  • Pondok Gede
  • Rawalumbu
  • Bantargebang

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono pada Kamis, 6 Maret 2025, menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi sejak Senin, 3 Maret 2025, pukul 10.00 WIB, menyebabkan kondisi banjir semakin parah. Hujan di kawasan Puncak turut mempengaruhi kondisi di wilayah Bekasi.

Baca Juga :   Si Ganteng Kalem " Amin Supriatna " Siap Bangun Kembali Desa Medalsari Menjadikan Desa Digital Sebagai Pilot Projek

Tri Adhianto menyebutkan bahwa curah hujan pekan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, yang dapat memicu luapan air yang tidak terkendali.

Pemerintah Kota Bekasi berupaya mengurangi dampak banjir dengan membuka pintu air di Prisdo, namun kendala teknis menghambat proses ini.

Dari tiga pintu air yang ada, dua dalam kondisi normal, namun satu lainnya rusak. Selain itu, normalisasi di pintu air belum dilakukan, sehingga proses evakuasi menjadi lebih lambat.

Penyebab Banjir: Fenomena Mesoscale Convective Complex (MCC)

Banjir yang melanda wilayah Jakarta dan Bekasi disebabkan oleh fenomena cuaca Mesoscale Convective Complex (MCC).

Fenomena ini mampu menyebabkan hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem, yang kemudian meningkatkan debit air dan menyebabkan banjir.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita