Hardiknas 2025 Tercoreng: Ratusan Pelajar di Jawa Barat Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis (MBG)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 seharusnya menjadi momen refleksi dan apresiasi terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Namun, di Jawa Barat, peringatan ini justru dirundung keprihatinan akibat insiden keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar dan guru usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kasus Keracunan di Bandung: 342 Siswa dan 2 Guru Tumbang

Insiden terbesar terjadi di SMP Negeri 35 Kota Bandung, Rabu (30/4/2025), hanya dua hari sebelum puncak Hardiknas.

Sebanyak 342 siswa dan dua guru mengalami gejala mual, muntah, diare, dan lemas setelah menyantap menu MBG di sekolah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, angka tersebut masih bisa bertambah karena proses pendataan masih berlangsung.

“Betul (keracunan), kurang lebih segitu, karena kita masih mendata. Kemungkinan ada penambahan,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).

Menu MBG yang disajikan hari itu terdiri dari nasi putih, makaroni saus mushroom, kakap krispi, tempe barbeque, sayuran campur, dan buah melon.

Tasikmalaya: 24 Pelajar dari TK hingga SMP Alami Gejala Serupa

Di hari yang sama, 24 pelajar di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, juga mengalami keracunan makanan. Para korban terdiri dari murid TK, SD, dan SMP.

Riska Damayanti (15), salah satu korban, menyampaikan bahwa dirinya mengalami gejala sakit perut, mual, hingga buang air besar lima kali setelah menyantap MBG di pagi hari.

“Menu makan isinya daging, tahu goreng, sayuran, anggur. Kayaknya dari labunya karena basi,” ungkap Riska.

Program MBG di Tasikmalaya belum menjangkau semua sekolah, dan masih dijalankan secara bertahap di sekolah-sekolah yang ditunjuk.

Cianjur: 79 Siswa dari MAN dan SMP PGRI Keracunan MBG

Sebelumnya, keracunan massal juga terjadi di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/4/2025).

Baca Juga :   Inilah Jadwal Penentuan Sidang Isbat 2023, 1 Ramadhan 1444 H

Sebanyak 79 siswa, terdiri dari 60 pelajar MAN 1 Cianjur dan 19 siswa SMP PGRI 1 Cianjur, mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi MBG.

“Puluhan siswa itu dirawat di RSUD Sayang Cianjur dan RS Bhayangkara,” kata Kabid P2P Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, Rabu (23/4/2025).

Evaluasi Serius Diperlukan: Program Gizi yang Gagal Lindungi Anak Didik

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari kebijakan pemprov dan pemkab/kota untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia sejak dini.

Namun, rentetan kasus ini menimbulkan pertanyaan serius terkait standar pengolahan, distribusi, dan pengawasan makanan di sekolah.

Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Padjadjaran menyebut bahwa penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar dan kurangnya kontrol kualitas dari penyedia jasa katering bisa memicu wabah keracunan makanan massal seperti ini.

Tuntutan Transparansi dan Tindakan Cepat

Masyarakat dan orang tua murid mendesak pemerintah untuk:

  1. Melakukan audit menyeluruh terhadap penyedia katering program MBG.
  2. Mengungkap hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan.
  3. Memberikan sanksi tegas kepada pihak yang lalai.
  4. Mengganti menu atau metode distribusi agar lebih aman.

Kesehatan anak-anak tidak boleh menjadi taruhan dari program yang niatnya mulia namun pelaksanaannya ceroboh.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita