Mediapasti.com – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Alamudin Dimyati Rois, meninggal dunia pada Selasa, 6 Mei 2025 pukul 05.40 WIB, setelah mengalami perawatan intensif akibat kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat, 2 Mei 2025.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Betul (telah meninggal dunia),” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, Yusuf Chudlori, dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa pagi.
Kronologi Kecelakaan Tol Pemalang
Kecelakaan terjadi saat mobil Toyota Innova dengan nomor polisi H 1980 CM yang ditumpangi Alamudin menabrak bagian belakang truk di ruas Tol Pemalang.
Dalam insiden tragis tersebut, dua orang penumpang meninggal di tempat, sementara Alamudin dan satu penumpang lainnya mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Alamudin sempat mendapat perawatan intensif selama empat hari, sebelum akhirnya dinyatakan wafat pada Selasa pagi.
Ulama Sekaligus Legislator
Selain dikenal sebagai anggota legislatif yang aktif dalam isu-isu keagamaan, sosial, dan bencana alam, Alamudin juga merupakan seorang ulama kharismatik dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadhilah di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Ia adalah putra dari KH Dimyati Rois, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga dikenal luas dalam jaringan pesantren di Indonesia.
Kiprah politiknya di DPR RI memperkuat peran pesantren dan aspirasi umat dalam pembentukan kebijakan nasional, terutama di Komisi VIII yang membidangi urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan, dan penanggulangan bencana.
Ucapan Duka dan Doa Mengalir
Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai kalangan, termasuk rekan-rekan di DPR, pengurus PKB, dan tokoh-tokoh NU.
Kehilangan Alamudin dinilai sebagai kehilangan besar bagi umat dan bangsa.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan tokoh yang penuh dedikasi dalam memperjuangkan aspirasi umat dan pesantren di parlemen,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadhilah, Kendal, pada Selasa siang, dan diiringi doa bersama oleh para santri, keluarga besar, serta kolega dari dunia politik dan ulama.