Ratusan Siswa SMA 1 Cimarga Lebak Banten Lakukan Aksi Mogok Sekolah Atas Bentuk Protes Kepada Kepala Sekolah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Ratusan siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, melakukan aksi mogok sekolah pada Senin (13/10/2025). Aksi tersebut diduga merupakan bentuk protes terhadap kepala sekolah yang disebut menampar salah satu murid karena ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

Insiden ini berbuntut panjang hingga orangtua siswa melapor ke polisi dan menuntut keadilan. Berikut lima fakta lengkapnya.

1. Ratusan Siswa Mogok Sekolah Sekitar 630 siswa

dari 19 kelas di SMAN 1 Cimarga kompak tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar pada Senin (13/10/2025). Kepala sekolah, Dini Fitria, mengakui bahwa seluruh kegiatan sekolah sempat terganggu karena aksi mogok tersebut.

“Semuanya sekitar 630 murid. Kami sudah koordinasi dengan Wakasek agar KBM tetap kondusif, tetapi ternyata anak-anak punya cerita sendiri,” ujar Dini kepada wartawan di sekolah.

Di media sosial beredar foto spanduk bertuliskan ‘Kami tidak akan sekolah sebelum kepsek dilengserkan’ yang dipasang di area sekolah. Spanduk tersebut kini telah dicopot.

2. Bermula dari Siswa yang Ketahuan Merokok

Aksi mogok sekolah ini dipicu oleh insiden yang terjadi pada Jumat (10/10/2025) saat kegiatan Jumat Bersih di lingkungan sekolah.

Menurut Dini, ia menegur seorang murid yang kedapatan merokok. Namun, murid tersebut tidak mengakui perbuatannya, sehingga membuat dirinya kecewa.

“Saya kecewa bukan karena dia merokok, melainkan karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” jelas Dini.

3. Orangtua Murid Laporkan Kepala Sekolah ke Polisi

Tidak terima anaknya mendapat perlakuan kekerasan, orangtua siswa bernama Tri Indah Alesti melaporkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga ke Polres Lebak.

Laporan tersebut dibenarkan oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lebak, Ipda Limbong. “Betul, ada laporan terkait kekerasan fisik,” kata Limbong kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/10/2025).

Baca Juga :   Tak Terima Profesinya Diremehkan Megawati, Tukang Bakso Melawan: Belum Tentu Aku Juga Mau Mertua Macam Ibu

Ia menyebut laporan tersebut dibuat pada Jumat (10/10/2025) dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Sementara Tri Indah enggan berkomentar lebih jauh. “Kasus ini sudah ditangani oleh pengacara, jadi saya tidak bisa memberikan berita apapun,” ujarnya singkat.

4. Kepala Sekolah Bantah Lakukan Kekerasan

Menanggapi laporan tersebut, Dini Fitria membantah telah melakukan kekerasan fisik terhadap muridnya. Ia mengaku hanya menegur dan “memukul pelan” karena emosi spontan, bukan dengan niat menyakiti.

“Saya menyesal reaksi saya dianggap berlebihan, tapi tidak ada niat untuk menyakiti,” ucapnya. Dini juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Komite Sekolah dan orangtua untuk mencari solusi agar peristiwa ini tidak berlarut.

5. Polisi dan Pihak Sekolah Upayakan Mediasi

Pasca-aksi mogok sekolah, situasi di SMAN 1 Cimarga berangsur kondusif, namun kegiatan belajar belum sepenuhnya normal. Pihak sekolah bersama komite, orangtua, dan kepolisian tengah berupaya melakukan mediasi untuk meredam gejolak di kalangan siswa.

Polres Lebak menyatakan akan menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan fisik tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita