Mediapasti.com – Pengemudi ojek online (ojol), Wani (40), mengaku pernah mengantongi pemasukan hingga Rp 500.000 per hari. Namun, pendapatannya kini kian menurun akibat potongan tarif dan layanan lainnya dari aplikasi.
“Waktu pertama masuk Gojek tahun 2015, itu potongan tarifnya 20 persen. Dari 2017 sampai 2024 ini, kami makin menurun (pendapatannya). Pada 2015, pendapatan kami bisa mencapai Rp 400.000-500.000 per hari,” katanya dikutip dari lama Kompas.com di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).
Potongan tarif bukan satu-satunya kendala yang dihadapi para pengemudi ojol. Argo goceng (Rp 5.000) khususnya dalam layanan pengantaran makanan juga membuat pemasukan mereka menurun. Saat driver mengambil orderan argo goceng, pendapatan mereka cuma Rp 5.000 dari total biaya yang dibayarkan pelanggan.
“Semenjak argo goceng itu datang, boro-boro kami dapat sebesar itu. Paling kecil Rp 20.000, Rp 40.000, paling besar Rp 100.000, itu doang,” ujar Wani.
Pengendara ojol lainnya, A (31), juga menyampaikan keluhannya soal tarif. Ia mengatakan, potongan tarif semakin besar tanpa driver sadari dan tak sesuai perjanjian awal yaitu potongan 15 persen.
“Aplikator memasang dan menurunkan tarif. Potongan tarif yang awal perjanjian 15 persen, kadang bisa lebih dari 20 persen. Bahkan, 25 persen tanpa driver sadari. Sebulan sekali pasti ada aja potongan tarif tanpa driver sadari,” kata A, ditemui terpisah.
Potongan tarif itu membuat pengemudi tidak mendapatkan pemasukan total dari yang pelanggan bayarkan via aplikasi.
“Contoh saya order dari sini ke Stasiun Gambir harganya Rp 15.000. Potongan di aplikasi driver itu Rp 6.500. Kadang driver dapatnya Rp 8.800 atau Rp 10.000,” ujar A.
Diberitakan sebelumnya, massa pengemudi ojol mendatangi Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/8/2024) untuk menuntut masalah tarif layanan.
Rahman Thohir, ketua divisi hukum Koalisi Ojol Nasional (KON), menjelaskan bahwa mereka membawa enam tuntutan yang pada intinya meminta pemerintah merevisi Perkemenkominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Layanan Pos Komersil untuk Mitra Ojek Online dan Kurir Online di Indonesia.
Sebanyak delapan perwakilan ojol diizinkan menemui Wakil Menteri Kominfo, Angga Raka Prabowo. Hasilnya, Kominfo memberikan jaminan bakal menyelesaikan persoalan ojol dalam dua minggu ke depan.
“Jaminan tadi dari perwakilan Kominfo akan melakukan pemanggilan kepada pihak aplikator untuk membicarakan apa tuntutan kami. Kami minta ini dua Minggu harus dilakukan penyesuaian,” kata Rahman.
Jika tak ada progres, driver meminta Kominfo memastikan aplikasi ojol dan akan kembali demo dengan massa yang lebih besar apabila dalam dua minggu ke depan tak ada penyesuaian soal tarif.