Mediapasti.com – Saat ini terdapat informasi yang bertentangan mengenai jumlah orang di dalam pesawat naas itu. Kantor berita resmi Kazakhstan, Kazinform, melaporkan ada 105 penumpang dan lima awak di dalamnya.
Namun kantor berita Tengrinews melaporkan, total hanya ada 67 orang penumpang dan awak di dalam pesawat tersebut.
Berdasarkan informasi terkini pihak berwenang, sedikitnya tiga puluh orang dinyatakan selamat.
Rekaman video yang belum bisa dipastikan keasliannya, menunjukkan pesawat terbakar saat menyentuh tanah dan mengepulkan asap hitam tebal.
Orang-orang yang mengalami pendarahan dan cedera terlihat tertatih berusaha keluar dari bagian belakang badan pesawat yang masih utuh.
Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan melaporkan, pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api.
Para korban yang selamat, termasuk dua anak-anak, sedang dirawat di rumah sakit terdekat.
Pendaratan darurat setelah tertabrak burung
Sebuah komisi pemerintah dibentuk di Kazakhstan untuk menyelidiki insiden tersebut. Anggotanya ditugaskan untuk terbang ke lokasi kecelakaan dan memastikan bahwa keluarga korban tewas dan terluka menerima bantuan yang diperlukan.
Pemerintah Kazakhstan juga menyatakan akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.
Otoritas penerbangan Rusia mengatakan, informasi awal menunjukkan bahwa pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah pesawatnya ditabrak burung.
Pesawat itu lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dan seharusnya terbang menuju ibu kota Chechnya, Grozny di Rusia. Namun bandara di kota itu ditutup karena kabut, sehingga pesawat dialihkan ke Makhachkala di Laut Kaspia.
Sejauh ini belum ada informasi resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Menurut informasi tidak resmi, pesawat naas tersebut adalah Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan awal, pesawat mengalami keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan sekawanan burung, sehingga pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Aktau. Namun, beberapa ahli penerbangan meragukan penjelasan ini, mengingat dampak tabrakan burung biasanya tidak menyebabkan penyimpangan rute yang signifikan.
Sebelum kecelakaan, pesawat dilaporkan menyimpang ratusan mil dari rute yang dijadwalkan, terbang melintasi Laut Kaspia dan berupaya mendarat darurat di Aktau. Rekaman video menunjukkan pesawat menukik tajam sebelum terbakar saat menghantam pantai, menghasilkan asap hitam tebal.
Penyelidikan dan Spekulasi
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Selain dugaan tabrakan dengan burung, muncul spekulasi bahwa pesawat mungkin terkena sistem peperangan elektronik atau bahkan serangan rudal, mengingat adanya lubang besar di bagian ekor pesawat yang konsisten dengan kerusakan akibat tembakan.
Pihak berwenang Kazakhstan telah menemukan kotak hitam pesawat dan membentuk komisi untuk menyelidiki insiden ini, bekerja sama dengan otoritas Azerbaijan. Sementara itu, Azerbaijan Airlines menangguhkan penerbangan ke Grozny hingga penyelidikan selesai.
Reaksi Internasional
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyatakan duka cita mendalam atas tragedi ini dan menetapkan 26 Desember sebagai hari berkabung nasional. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Kompensasi untuk Korban
Azerbaijan Airlines mengumumkan akan memberikan kompensasi kepada para korban dan keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Setiap penumpang yang terluka akan menerima kompensasi sebesar 11.764 dolar AS (sekitar Rp198 juta), sementara keluarga korban yang meninggal akan menerima 23.529 dolar AS (sekitar Rp380 juta).
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan penerbangan yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, menyoroti pentingnya peningkatan standar keselamatan dan investigasi menyeluruh untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.