Mediapasti.com – Masyarakat Kuningan dibuat geger oleh beredarnya sebuah video yang menunjukkan seorang oknum pejabat daerah yang diduga membuang-buang uang dalam sebuah acara. Video tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai banyak kecaman, terutama karena kabupaten Kuningan saat ini tengah menghadapi krisis keuangan yang serius.
Dalam video yang beredar, terlihat oknum pejabat tersebut memamerkan gaya hidup mewah dengan membagikan uang secara sembarangan di sebuah acara yang dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Tindakan ini langsung menuai reaksi keras dari masyarakat yang merasa perbuatan tersebut tidak pantas dilakukan, mengingat Pemda Kuningan sebelumnya telah mengumumkan adanya defisit anggaran yang signifikan.
Seorang warga Kuningan, Asep (35), menyatakan kekecewaannya. “Kami di sini sedang berjuang dengan krisis, banyak program bantuan yang terhambat karena alasan keuangan. Tapi pejabat seperti ini malah menghambur-hamburkan uang. Benar-benar tidak punya empati,” ujarnya saat diwawancarai.
Kondisi keuangan Pemda Kuningan belakangan menjadi sorotan setelah sejumlah proyek pembangunan dan layanan masyarakat terhenti karena minimnya anggaran. Pemerintah daerah bahkan disebut-sebut telah mengajukan pinjaman ke pemerintah pusat untuk menutup defisit.
Menanggapi video tersebut, Bupati Kuningan, yang juga mendapatkan tekanan dari berbagai pihak, mengatakan pihaknya akan segera melakukan investigasi terkait dugaan pelanggaran etika oleh oknum pejabat tersebut. “Kami tidak akan mentolerir tindakan yang mencoreng nama baik pemerintah daerah. Jika terbukti, akan ada sanksi tegas,” tegasnya dalam konferensi pers yang digelar tadi pagi.
Di sisi lain, sejumlah tokoh masyarakat dan pengamat politik lokal menilai kejadian ini mencerminkan kurangnya rasa tanggung jawab dan kepekaan pejabat terhadap kondisi masyarakat yang tengah kesulitan. “Ini menjadi bukti betapa buruknya pengelolaan moral dan etika di kalangan pejabat daerah,” kata seorang pengamat.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pemerintah daerah untuk menindak tegas oknum pejabat tersebut. Desakan agar kasus ini ditangani secara serius terus menguat di media sosial, dengan tagar #KuninganButuhPemimpinBijak menjadi tren di berbagai platform.
Apakah kejadian ini akan menjadi momentum perbaikan di tubuh pemerintahan Kuningan, atau hanya akan menjadi polemik sesaat? Publik berharap ada transparansi dan perubahan nyata demi kepentingan bersama.
