Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar Setelah 4 Bulan Beroperasi, Diduga Langgar Aturan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak resmi dibongkar setelah hanya beroperasi selama empat bulan. Pembongkaran dilakukan oleh pihak berwenang karena ditemukan sejumlah pelanggaran aturan, termasuk dugaan perizinan yang tidak lengkap serta dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Alasan Pembongkaran

Menurut laporan dari pemerintah daerah, Hibisc Fantasy Puncak melanggar aturan tata ruang dan kawasan konservasi. Pembangunan tempat wisata ini diduga tidak memiliki izin yang lengkap serta berdampak buruk terhadap ekosistem di wilayah Puncak.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa lokasi ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama terkait izin lingkungan dan tata ruang. Oleh karena itu, kami mengambil tindakan tegas dengan melakukan pembongkaran,” ujar seorang pejabat dari Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

Dampak Lingkungan dan Protes Masyarakat

Selain perizinan yang bermasalah, pembangunan Hibisc Fantasy Puncak disebut telah menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti penggundulan lahan hijau dan terganggunya aliran air di sekitar kawasan wisata. Beberapa warga sekitar mengaku mengalami dampak negatif, seperti tanah longsor kecil dan perubahan aliran air yang berpotensi menyebabkan banjir di musim hujan.

Seorang warga setempat mengungkapkan kekhawatirannya, “Sejak ada tempat wisata ini, air di sawah jadi lebih sedikit, dan kami juga takut longsor. Kami mendukung keputusan pembongkaran ini.”

Respons Pemilik dan Langkah Selanjutnya

Pihak pengelola Hibisc Fantasy Puncak menyatakan kekecewaannya atas keputusan ini. Mereka mengklaim telah mengikuti prosedur yang berlaku, namun tetap menghormati keputusan pemerintah.

“Kami akan melakukan klarifikasi lebih lanjut dan berusaha menyelesaikan persoalan ini dengan pihak terkait,” ujar perwakilan pengelola.

Sementara itu, pemerintah daerah berencana untuk memperketat pengawasan terhadap pembangunan di kawasan Puncak agar kejadian serupa tidak terulang. Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah eksploitasi lahan yang berlebihan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita