Tragedi Maut di Purworejo: 10 Guru SD Tahfidz As Syafiiyah Meninggal Saat Perjalanan Takziah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti TK dan SD Tahfidz Qur’an As Syafiiyah, Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, usai kecelakaan tragis yang merenggut nyawa 10 guru atau ustazah sekolah tersebut pada Rabu (7/5/2025).

Peristiwa nahas terjadi di Jalan Lintas Provinsi Purworejo-Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kabupaten Purworejo, saat rombongan guru sedang dalam perjalanan takziah ke rumah duka orangtua kepala sekolah.

Sebuah angkot yang membawa 13 guru dan seorang sopir bertabrakan dengan truk tronton dari arah berlawanan.

Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa 10 orang meninggal dunia di tempat, dua lainnya masih dalam proses identifikasi, dan satu guru dilaporkan selamat.

Kondisi sopir angkot hingga kini belum diketahui secara pasti.

Doa dan Salat Ghaib Digelar di Sekolah

Pantauan di lokasi, doa bersama dan salat ghaib dilakukan oleh siswa, guru, dan orangtua murid di pendopo sekolah As Syafiiyah, Mendut.

Mereka berkumpul dengan penuh keheningan, memanjatkan doa bagi para korban yang masih dalam proses evakuasi dan identifikasi di rumah sakit Purworejo.

“Kami sebagai orangtua sangat kaget. Rencana awal rombongan berangkat pagi untuk takziah karena ayah dari kepala sekolah kami meninggal dunia,” ujar Bhineke Giandika, anggota Komite Sekolah.

Bhineke menjelaskan bahwa rombongan dibagi dalam beberapa kloter.

Awalnya, ia hanya menerima informasi mengenai kecelakaan biasa dari grup WhatsApp, namun kemudian datang kabar bahwa akan diadakan salat jenazah di sekolah, yang membuat para orangtua langsung berkumpul.

Malam harinya, pihak sekolah juga mengadakan tahlilan dan pembacaan surat Yasin sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk para korban.

Ketua Komite Jadi Saksi Langsung: “Saya Tidak Menyangka”

Wahid Ghozali, Ketua Komite SD Tahfidz Qur’an As Syafiiyah, menjadi salah satu saksi yang turut dalam rombongan, meskipun berada di mobil berbeda. Ia mengaku telah lebih dulu sampai di lokasi takziah.

Baca Juga :   Tercyduk, Pelaku Perusakan Masjid Salaman Magelang Berulah Lagi

“Setelah salat jenazah, saya mendapat kabar bahwa satu mobil rombongan mengalami kecelakaan. Saya langsung tidak bisa berkata-kata,” tutur Wahid dengan suara bergetar.

Menurutnya, semua korban yang meninggal merupakan ustazah yang berada dalam satu mobil angkot.

“Mereka pergi bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk takziah. Semoga Allah menerima mereka sebagai syuhada,” tambahnya.

Kronologi Kecelakaan

Perjalanan menuju Purworejo dimulai pada pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB, saat sekolah memulangkan siswa lebih awal.

Rombongan terdiri dari lima mobil: dua diisi guru, satu oleh komite sekolah, satu oleh keluarga yayasan, dan satu mobil pribadi yang dikendarai Wahid Ghozali.

Wahid menyalip rombongan di sekitar Bangjo Salaman, dan lebih dulu tiba di lokasi.

Namun kabar mengejutkan datang tak lama setelah salat jenazah di rumah duka.

“Saya langsung menghubungi pihak yayasan dan kembali ke sekolah. Saya tak menyangka akan seperti ini,” ujarnya lirih.

Polisi Lakukan Penyelidikan, Jenazah Masih dalam Proses Identifikasi

Hingga Kamis pagi, proses identifikasi jenazah masih berlangsung di RSUD Tjitrowardojo, Purworejo.

Kepolisian dari Polres Purworejo dan Unit Laka Satlantas sedang menyelidiki penyebab kecelakaan.

Informasi awal menyebutkan bahwa tabrakan terjadi karena kendaraan tidak mampu menghindari laju kendaraan besar dari arah berlawanan di jalur menikung dan sempit.

Pihak keluarga korban diminta untuk datang ke rumah sakit guna mempercepat proses identifikasi dan pemulangan jenazah ke Magelang.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita