Mediapasti.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap perkembangan baru dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dana operasional Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun anggaran 2020–2022. Salah satu temuan mengejutkan adalah dugaan aliran dana korupsi yang digunakan untuk membeli sebuah pesawat private jet.
“Penyidik menduga aliran dana dari hasil tindak pidana korupsi tersebut salah satunya digunakan untuk pembelian private jet yang saat ini keberadaannya di luar negeri,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Untuk mendalami transaksi tersebut, KPK memanggil saksi Gibrael Isaak, seorang warga negara Singapura yang dikenal sebagai pengusaha maskapai pribadi. “Hari ini KPK memanggil saksi atas nama Gibrael Isaak (GI) untuk diperiksa terkait pembelian pesawat tersebut,” tambah Budi.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi dana penunjang operasional dan program peningkatan pelayanan kedinasan Pemprov Papua selama dua tahun anggaran. KPK memperkirakan kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 1,2 triliun.
“Perhitungan kerugian negara mencapai Rp 1,2 triliun,” tegas Budi dalam keterangan sebelumnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).
Tersangka utama dalam kasus ini adalah Deus Enumbi (DE), Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua. Ia diduga kuat melakukan korupsi bersama mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang telah meninggal dunia.
KPK menegaskan akan terus menelusuri seluruh aliran dana terkait, termasuk pembelian aset mewah di luar negeri, guna mengungkap jaringan dan skala praktik korupsi yang terjadi.
