BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa, mencapai 743 jiwa per Rabu, 3 Desember 2025. Jumlah korban itu berdasarkan data Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB.
“Meninggal 743 jiwa,” tulis laporan Geoportal Data Bencana Indonesia diakses Rabu, 3 Desember 2025.
Dalam laporan itu pula, sebanyak 630 jiwa dinyatakan hilang dan 2.600 jiwa luka-luka. Jumlah terdampak 3,3 juta penduduk dari 50 kabupaten/kota. Rinciannya, sebanyak 1,5 juta penduduk Aceh, 1,7 juta penduduk Sumatera Utara, dan 141, 8 ribu jiwa terdampak di Sumatera Barat.
Sementara itu, sebanyak 1,5 jiwa masih mengungsi di Aceh, sebanyak 538,8 ribu jiwa mengungsi di Sumatera Utara, dan sebanyak 106,2 ribu mengungsi di Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari sebelumnya menyampaikan korban meninggal mencapai 708 jiwa per Selasa, 2 Desember 2025.
“Rinciannya, Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian, Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Selasa, 2 Desember 2025, dikutip Antara.
Kabupaten yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara. Distribusi logistik untuk Sumut dilakukan lewat tiga moda transportasi. Untuk jalur darat, sebanyak enam truk dengan masing-masing membawa 15 ton logistik menuju Sumut. Sementara untuk jalur logistik dari laut, pengiriman logistik dari Jakarta membawa 100 ton beras akan sampai di Sibolga.
“Bantuan akan loading di Sibolga untuk didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak, baik itu via jalur darat maupun jalur udara,” kata Abdul Muhari.
Untuk jalur udara, saat ini di Silangit, Tapanuli Utara, disiagakan 7 unit helikopter dan akan ditambah 3 unit helikopter milik TNI dan 4 unit helikopter BNPB.BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa, mencapai 743 jiwa per Rabu, 3 Desember 2025. Jumlah korban itu berdasarkan data Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB.
“Meninggal 743 jiwa,” tulis laporan Geoportal Data Bencana Indonesia diakses Rabu, 3 Desember 2025.
Dalam laporan itu pula, sebanyak 630 jiwa dinyatakan hilang dan 2.600 jiwa luka-luka. Jumlah terdampak 3,3 juta penduduk dari 50 kabupaten/kota. Rinciannya, sebanyak 1,5 juta penduduk Aceh, 1,7 juta penduduk Sumatera Utara, dan 141, 8 ribu jiwa terdampak di Sumatera Barat.
Sementara itu, sebanyak 1,5 jiwa masih mengungsi di Aceh, sebanyak 538,8 ribu jiwa mengungsi di Sumatera Utara, dan sebanyak 106,2 ribu mengungsi di Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari sebelumnya menyampaikan korban meninggal mencapai 708 jiwa per Selasa, 2 Desember 2025.
“Rinciannya, Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian, Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Selasa, 2 Desember 2025, dikutip Antara.
Kabupaten yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara. Distribusi logistik untuk Sumut dilakukan lewat tiga moda transportasi. Untuk jalur darat, sebanyak enam truk dengan masing-masing membawa 15 ton logistik menuju Sumut. Sementara untuk jalur logistik dari laut, pengiriman logistik dari Jakarta membawa 100 ton beras akan sampai di Sibolga.
“Bantuan akan loading di Sibolga untuk didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak, baik itu via jalur darat maupun jalur udara,” kata Abdul Muhari.
Untuk jalur udara, saat ini di Silangit, Tapanuli Utara, disiagakan 7 unit helikopter dan akan ditambah 3 unit helikopter milik TNI dan 4 unit helikopter BNPB.















