COCA-COLA AMATIL INDONESIA RESMIKAN ATAP PANEL SURYA TERBESAR
DALAM FASILITAS PRODUKSI DI ASIA TENGGARA
MediaPasti.com
Peresmian Atap Panel Surya yang dilakukan oleh (dari kiri-kanan) Kadir Gunduz, President
Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian; Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat; Abdul Rochim, Direktur
Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI
Cikarang Barat, 30 September 2020 – Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia)
meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara.
Panel surya ini diletakkan di area atap fasilitas produksi Coca Cola Amatil Indonesia seluas 72.000
meter persegi dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar USD5,8 juta (87 milyar rupiah).
Turut hadir dalam acara peresmian instalasi atap panel surya Coca-Cola Amatil Indonesia, Menteri
Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum,
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia & PNG, Kadir Gunduz, dan secara virtual Managing
Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins.
Kadir Gunduz mengatakan bahwa panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun,
jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per
tahun. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia dalam
mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global dan emisi
dengan cara pemenuhan minimal 60 persen energi Perusahaan berasal dari sumber energi
terbarukan dan rendah emisi.
“Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis kami, dimulai dari cara kami
mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara kami berkomunikasi sebagai
brand dan dalam mengelola karyawan kami,”ujar Kadir Gunduz. “Kami telah menetapkan target
penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intesitas emisi dari ‘minuman di tangan
Anda’. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami.
“Inisiatif ini mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca
(greenhouse gas /GHG) sebanyak 29% atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga
2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam
mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya
ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini.”
“Dengan ini, kami akan dapat meninggalkan warisan positif dan memastikan dampak minimal
terhadap lingkungan dan dunia yang kita tinggali,” kata Pak Gunduz.
Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins juga menyebutkan bahwa Coca-Cola Amatil
semakin dekat dengan tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan
menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan
dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi pembangunan atap
panel surya tersebut, karena langkah Coca-Cola Amatil Indonesia ini mampu membantu upaya
pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, yang selaras dengan fokus Amatil
Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan. “Penggunaan atap solar panel di fasilitas
pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) ini menjadi salah satu bentuk pemanfaatan sumber
energi terbarukan yang akan mendukung perwujudan komitmen Pemerintah yang telah
dituangkan melalui Kebijakan Energi Nasional tersebut,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian
Airlangga Hartarto.
Pak Airlangga menjelaskan saat ini pemerintah memang sedang mendorong kontribusi energi
baru terbarukan alias renewable energy menjadi sebesar 23% di tahun 2025, yang akan
ditingkatkan setiap tahunnya. “Dan apa yang dilakukan di sini di mana bisa mengurangi emisi gas
kaca sebesar 314 juta ton. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, seperti yang tadi disampaikan oleh
Ibu Alison bahwa ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama 1
tahun,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, “Kami berharap penggunaan solar
panel sebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan
lainnya di Jawa Barat.”
Instalasi atap panel surya ini diawasi oleh penyedia jasa energi terbarukan LYS dan Alfa Services,
di mana pemasangan dimulai sejak 2019. Kedua mitra juga menyampaikan rasa bangga atas
keikutsertaan mereka dalam menghadirkan atap panel surya di fasilitas manufaktur yang terbesar
di Asia Tenggara, kedua terbesar di Asia Pasifik, dan keempat terbesar di dunia bersama Amatil
Indonesia.
“Bersama dengan pencapaian ini, kami berencana untuk mempeluas rencana pemasangan atap
panel surya di fasilitas manufaktur lainnya. Energi terbarukan akan menjadi salah satu inisiatif
Utama kami dalam melawan perubahan iklim,” ujar Kadir Gunduz.
Proyek energi terbarukan lainnya yang didukung oleh Amatil Indonesia termasuk pengadaan
243,383 mesin pendingin hemat energi (cooler) kepada konsumer kami, yang dapat menghemat
hingga 178 juta kwh energi per tahun, instalasi LED sebagai alternatif pencahayaan alternatif di
seluruh pabrik, konversi konversi dari solar, gas alam dan gas alam terkonversi (LNG) untuk
pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak tahun 2008.
Detil Atap Panel Surya di Cikarang:
Pemasangan atap panel surya sebesar 72.000 meter persegi yang dapat menghasilkan
7.34 MWp energi surya di masa puncaknya.
Pemasangan atap panel surya terbesar di fasilitas produksi di Asia Tenggara – kedua
terbesar di Asia Pasifik dan keempat terbesar di dunia dengan nilai USD5,8 (IDR87
milyar)
Atap panel surya dapat menghasilkan 9,6 juta kwh energi surya sebagai daya energi
fasilitas produksi
.
Tentang Coca-Cola Amatil Indonesia
Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) adalah perusahaan penjualan, manufaktur, dan
distribusi minuman terkemuka yang berdiri sejak Januari 1992. Amatil Indonesia merupakan anak
perusahaan dari Coca-Cola Amatil (Amatil), salah satu pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia,
yang berkantor pusat di Sydney, Australia, dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia. Amatil
Indonesia mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa dan Bali,
mempekerjakan dari 10.000 tenaga kerja, dan mendistribusikan jutaan minuman menyegarkan
untuk lebih dari 500.000 outlet di seluruh Indonesia. Diatur oleh empat pilar keberlanjutan
terintegrasi: Our People, Our Wellbeing, Our Environment dan Our Community— Amatil Indonesia
telah menjalankan berbagai inisiatif Sustainability seperti Coca-Cola Forest, Coke Kicks, bantuan
pendidikan, donor darah, dan City Clean-Up, yang semua tumbuh bersama bisnis di seluruh
Indonesia.
(Icun Sanjaya)