MEDIAPASTI.COM , BEKASI ‘Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengungkapkan, pihaknya menduga aksi buruh damai dalam menyampaikan aspirasi penolakan undang-undang Cipta Kerja itu, berlangsung damai dan hanya ada oknum yang menungganginya, sehingga terjadi rusuh dan bentrokan antara pelajar dengan petugas kepolisian.
“Pada dasarnya, kami (polisi) apresiasi kepada serikat maupun federasi buruh yang telah bekerja sama (koordinasi- red) sebelum melakukan aksinya, memang kita telah sepakati kerjasama dan kolaborasi tersebut. Namun disini kami menduga ada oknum yang menunggangi aksi tersebut, sehingga terjadi kerusuhan,” ungkap Hendra kepada wartawan saat menggelar Press Konference di Loby Mapolres Metro Bekasi, Sabtu (10/10/2020).
“Kami tegaskan, unjuk rasa (aksi) yang dilakukan Buruh dan Mahasiswa ini, adalah aksi-aksi yang demokratis dan damai, hanya saja ada orang-orang yang menunggangi yang ingin aksi damai ini menjadi aksi rusuh,” ungkapnya lagi.
Namun, atas kerjasama yang baik tersebut, jelas Hendra akhirnya terlaksana dengan baik. Sebab dari awal pihaknya telah melakukan koordinasi/kerjasama, agar aksi penyampaian aspirasi dilakukan secara damai.
“Konsep kami (Polri dan TNI) kita memberikan pelayanan, pengawalan dan pengamanan aksi ini, agar aksi dalam penyampaian aspirasi berjalan dengan baik dan damai, namun adapun yang membuat kerusuhan, diduga ada penyusup yang menunggangi aksi dan merusak hingga bentrok dan melukai petugas,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Hendra, pihaknya sedang mencari tau siapa dalang atau pembuat kerusuhan dan bahkan pengrusakan tersebut dalam kurun waktu telah berjalan selama 3 hari lalu. Dan yang merusak aksi tersebut pihaknya telah mengamankan kurang lebih 320 pemuda/pelajar, yang rencananya akan menuju Jakarta.
“Selain itu juga, malam harinya kita berhasil mengamankan kembali kurang lebih 50 pemuda, dan saat dimintai keterangan mereka mengakui telah berbuat bentrokan hingga melempari batu kepada kita dan ikut dalam bentrokan,” sambungnya.
Sehingga, jelasnya dalam pemberian sanksi pun, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Balai Pemasarakatan (Bapas) yang melaksanakan bimbingan kemasyarakatan anak, untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian sanksi hukum terhadap anak tersebut.
“Demo buruh yang menyuarakan aspirasinya, berjalan kondusif, tidak terjadi hal yang menggangu stabilitas keamanan, namun kemarin pada demo di warung bongkok sempat terjadi kericuhan , karena mobil komando yang terbakar karena konsleting (bukan di bakar), dan pihak kemanan telah mengamankan oknum-oknum yang membuat kericuhan tersebut”ujar Kapolres.
Sementara ketua FSPMI, Kabupaten Bekasi Sukamto menegaskan, aksi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law tiga hari kemarin dilakukan berdasarkan intruksi untuk melakukan aksi dengan damai, sebelum aksi pun kata Ia, pihaknya juga sudah memberikan surat pemberitahuan kepada pihak berwajib.
“Sesungguhnya buruh hanya berdemo untuk menyuarakan penolakan Undang – Undang Cipta Kerja, dan berjalan sesuai dengan instruksi untuk berdemo secara damai, kami telah memberikan surat pemberitahuan untuk berdemo,”ungkapnya.
Press Conference tersebut di Akhiri Berjabatan tangan Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan dengan Ketua FSPMI Sukamto dan Foto Bersama.(ASP)