Mediapasti.com – Ratusan jemaah haji asal Indonesia telah meninggal dunia selama berada di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Mekah dan Madinah menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi kesehatan para jemaah.
Menurut data dari Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Nasrullah Jasam, hingga tanggal 18 Juni 2024, telah 138 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia.
Meskipun belum ada jemaah yang tercatat meninggal karena heatstroke (serangan panas) secara langsung, cuaca panas ekstrem tetap memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan para jemaah.
Faktor utama yang menyebabkan kematian jemaah haji Indonesia di antaranya adalah:
- Penyakit bawaan: Sebagian besar jemaah yang meninggal dunia memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
- Dehidrasi: Cuaca panas yang ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi yang parah, terutama bagi jemaah yang lansia dan memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Kelelahan: Ibadah haji membutuhkan fisik yang kuat dan stamina yang prima. Jemaah yang kelelahan akibat cuaca panas dan padatnya aktivitas ibadah rentan mengalami gangguan kesehatan.
Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk membantu para jemaah haji, di antaranya:
- Membagikan air minum dan makanan: Jemaah haji dibagikan air minum dan makanan secara rutin untuk mencegah dehidrasi.
- Memberikan layanan kesehatan: Tim medis dari Indonesia disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan kepada para jemaah haji.
- Memberikan imbauan: Jemaah haji diimbau untuk selalu memakai masker, pelindung kepala, dan pakaian yang longgar untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
Meskipun cuaca panas menjadi salah satu tantangan bagi jemaah haji tahun ini, diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan, jumlah jemaah yang meninggal dunia dapat diminimalisir.