Mediapasti.com – Militer Israel mengatakan bahwa mereka menyerang beberapa target Houthi di Yaman, termasuk pembangkit listrik dan pelabuhan laut, menggunakan puluhan pesawat. Serangan itu terjadi sehari setelah kelompok tersebut menargetkan Bandara Ben Gurion di Israel dengan sebuah rudal. Ini menandai front baru dalam pertempuran di Timur Tengah.
Serangan ini berlangsung sehari setelah Hizbullah mengumumkan bahwa pemimpinnya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel hari Jumat. Hari Minggu, militer Israel mengatakan telah membunuh Nabil Kaouk, wakil ketua Dewan Pusat Hizbullah, sehari sebelumnya.
Pada bulan Juli, Israel juga menyerang pelabuhan Hodeida, yang menyebabkan kerugian yang menurut seorang pejabat pelabuhan sedikitnya $20 juta, setelah serangan pesawat tak berawak Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.
IDF menyatakan lusinan pesawat tempur, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di Ras Issa dan Pelabuhan Hodeidah. Serangan langsung ke Yaman itu menambah konfrontasi Israel dengan milisi yang disokong Iran untuk menekan Israel dalam menguasai Palestina (Gaza dan Tepi Barat).
Ini adalah serangan semacam itu yang kedua oleh Israel terhadap Yaman dalam waktu sekitar dua bulan. Pada Juli lalu, pesawat-pesawat tempur Israel menghantam target-target militer Houthi di dekat Hodeidah setelah sebuah drone Yaman menyerang Tel Aviv dan menewaskan seorang lelaki.
Militan Houthi Yaman, yang didukung Iran, telah berulang kali menembakkan rudal-rudal dan drone ke Israel dalam aksi yang mereka sebut sebagai solidaritas dengan warga Palestina, sejak perang Gaza dimulai dengan serangan teror Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Dalam serangan terbaru mereka, Houthi mengatakan mereka meluncurkan sebuah rudal balistik pada hari Sabtu ke arah Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, yang menurut Israel berhasil dicegat. Israel juga mencegat sebuah rudal Houthi lainnya pada hari Jumat.
Dalam sebuah unggahan di X, Mohammed Abdulsalam, juru bicara Houthi, mengatakan, serangan Israel pada hari Minggu tidak akan menyebabkan kelompok itu “meninggalkan Gaza dan Lebanon.”
Iran mengutuk serangan Israel, dengan mengatakan serangan itu telah menargetkan infrastruktur sipil. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel tidak boleh dibiarkan menyerang negara-negara yang bersatu dalam “Poros Perlawanan” Iran satu demi satu.
Houthi sebelumnya berkabung atas kematian pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, sekutunya dalam aliansi dukungan Iran yang menentang Israel, yang tewas akibat serangan udara Israel di Beirut.
Stasiun Al-Masirah yang dikendalikan Houthi melaporkan pada hari Minggu bahwa serangan Israel menargetkan “pelabuhan Hodeidah dan Ras Issa” serta dua pembangkit listrik setelah sebelumnya mengumumkan “agresi Israel terhadap Hodeida”.