Mediapasti.com – Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat seiring berlanjutnya serangan Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejak dimulainya kembali perang pada 18 Maret 2025, sedikitnya 506 orang tewas dan 909 lainnya terluka.
Dari jumlah tersebut, 70% korban adalah wanita dan anak-anak.
Serangan Udara dan Operasi Darat Israel Hantam Gaza Selatan
Pada Kamis (20/3/2025), Israel melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah, termasuk:
- Abasan, Khan Yunis – Pasukan Israel mengebom rumah-rumah warga.
- Al-Fakhari & Ma’an – Sebuah gudang yang mendistribusikan bantuan makanan turut menjadi target.
- Musbah, Rafah – Beberapa warga terluka dalam serangan di daerah ini.
- Beit Lahia – Serangan udara menyebabkan lebih dari 50 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, dengan puluhan orang lainnya terluka.
Tim pertahanan sipil menghadapi kesulitan besar dalam menemukan korban yang tertimbun reruntuhan akibat keterbatasan alat berat.
Salah satu momen memilukan terjadi di Abasan al-Kabira, di mana tim penyelamat berhasil menemukan seorang bayi perempuan, Ayla Abu Daqqa, yang selamat dari reruntuhan rumah keluarganya.
Namun, orang tua dan anggota keluarganya tewas dalam pemboman.
Krisis Medis: Rumah Sakit Gaza Kekurangan Pasokan
Kondisi medis di Gaza semakin kritis. Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara kewalahan menangani korban luka akibat kekurangan obat-obatan dan peralatan medis.
- Banyak korban meninggal akibat keterlambatan perawatan.
- Blokade Israel membuat pasokan medis sulit masuk ke Gaza.
- Layanan kesehatan hampir lumpuh akibat kekurangan tenaga medis.
Menurut Khalil al-Daqran, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, sejak Selasa (18/3/2025), lebih dari 500 orang tewas dan 900 lainnya terluka akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
Israel Luncurkan Operasi Darat, Gaza Kian Terjepit
Tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah memulai operasi darat di sepanjang pesisir Gaza, termasuk di Beit Lahia, untuk menghancurkan infrastruktur Hamas dan lokasi peluncuran rudal.
Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, juga menyatakan rencana evakuasi warga Gaza dari zona pertempuran, yang ia sebut sebagai “emigrasi sukarela”.
Langkah ini memicu kecaman luas dari berbagai organisasi HAM yang menyebutnya sebagai upaya pemindahan paksa penduduk Palestina.
Kecaman Dunia: Israel Dituduh Lakukan Kejahatan Perang
Serangan Israel di Gaza kembali menuai kecaman internasional, terutama karena melanggar gencatan senjata yang disepakati pada 19 Januari 2025.
- AS terus mendukung Israel, dengan menegaskan bahwa kampanye militer ini dilakukan dengan persetujuan Washington.
- Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menuduh mereka melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
- Pengadilan Internasional (ICJ) juga tengah mengadili Israel atas dugaan genosida terhadap warga Palestina.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 48.500 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.