Mediapasti.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keinginannya agar AS “mengambil alih” wilayah Gaza dan mengubahnya menjadi “zona kebebasan”. Pernyataan ini ia lontarkan saat kunjungan ke Qatar, di tengah eskalasi serangan militer Israel ke wilayah Palestina tersebut.
“Saya punya konsep bagus untuk Gaza: menjadikannya zona kebebasan, biarkan AS masuk dan mengaturnya,” ujar Trump saat berada di Qatar, negara yang dikenal aktif dalam mediasi konflik Gaza.
Trump bahkan menyatakan akan bangga jika Amerika Serikat memiliki Gaza dan mengelolanya secara langsung.
Kritik dan Respons Internasional
Pernyataan Trump mendapat penolakan dari Qatar. Sebelumnya, ia juga sempat menyebut ingin menjadikan Gaza sebagai “Riviera Timur Tengah”, yang memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Qatar, yang selama ini menjadi perantara kunci dalam negosiasi antara Hamas dan Israel, menilai usulan tersebut berlebihan dan tidak realistis.
Peringatan kepada Houthi dan Isyarat Kesepakatan Nuklir Iran
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga memperingatkan akan menyerang balik pemberontak Houthi Yaman jika mereka kembali melakukan serangan terhadap kepentingan AS, meskipun telah ada gencatan senjata.
Trump mengisyaratkan bahwa kesepakatan soal program nuklir Iran hampir tercapai, yang disebutnya dapat mencegah konflik militer lebih besar. “Kami tidak ingin membuat debu nuklir di Iran,” tegasnya. Pernyataan ini membuat harga minyak global anjlok lebih dari 3%, karena pasar menyambut optimisme diplomatik baru antara AS dan Iran.
Menurut laporan ABC News, pejabat tinggi Iran mengindikasikan kesiapan Teheran untuk menyerahkan persediaan uranium tinggi jika sanksi ekonomi AS dicabut.
Pujian untuk Qatar dan Investasi Militer
Trump memuji Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, atas perannya dalam mendorong diplomasi dengan Iran. Ia juga mengungkap bahwa Qatar akan menginvestasikan USD10 miliar untuk pengembangan Pangkalan Udara Al Udeid, yang menjadi markas Komando Pusat Pentagon di kawasan Timur Tengah.
Kesepakatan Besar dan Rencana Jet Tempur Baru
Trump juga mengumumkan sejumlah kesepakatan bisnis besar, termasuk rencana pemesanan hingga 210 unit Boeing 787 Dreamliner dan 777X oleh Qatar senilai USD96 miliar. Ia menyebut kunjungan ini sebagai “tur rekor” yang dapat menghasilkan total komitmen ekonomi hingga USD3,5 triliun.
Selain itu, Trump menyebut AS tengah mengembangkan jet tempur baru F-55 dan versi modern dari F-22 Raptor yang disebut F-22 Super.
Tur Timur Tengah dan Prioritas Keamanan
Di hadapan pasukan AS di Qatar, Trump menegaskan bahwa prioritasnya adalah mengakhiri konflik, bukan memulainya, namun ia tetap siap menggunakan kekuatan militer jika diperlukan demi membela kepentingan AS dan mitra strategisnya.
Trump dijadwalkan melanjutkan kunjungannya ke Uni Emirat Arab, menutup rangkaian lawatan ke Timur Tengah yang ia sebut sebagai langkah strategis untuk penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi domestik AS.