Serangan Bom Api Lukai Enam Orang di Pawai Pro-Israel di Colorado, FBI Selidiki sebagai Aksi Terorisme

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Pada Minggu, 1 Juni 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Pearl Street Mall, Boulder, Colorado, ketika seorang pria melemparkan bom api (firebomb) ke arah peserta pawai yang sedang berlangsung.

Pawai itu merupakan aksi damai rutin yang diselenggarakan oleh kelompok Run for Their Lives sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan kepada para sandera Israel yang hingga kini masih berada di bawah tahanan kelompok Hamas di Gaza.

Pawai ini diikuti oleh warga sipil berbagai usia, yang datang untuk menyuarakan dukungan bagi para sandera dan menyerukan perdamaian di tengah konflik Israel-Hamas yang masih berkecamuk sejak Oktober 2023.

Namun, aksi damai tersebut berubah menjadi kekerasan setelah ledakan dan percikan api yang dilempar oleh pelaku menyebabkan enam orang mengalami luka-luka.

Profil Pelaku dan Kronologi Serangan

Pelaku, yang telah diidentifikasi sebagai Mohamed Soliman, berusia 45 tahun, langsung menjadi sorotan aparat penegak hukum.

Menurut keterangan agen khusus FBI Mark Michalek, Soliman meneriakkan slogan “Free Palestine” sesaat sebelum melakukan serangan menggunakan bom api ke tengah kerumunan.

“Ini adalah tindakan kekerasan yang terencana dan terarah,” ujar Michalek dalam konferensi pers. FBI menangani kasus ini sebagai aksi terorisme domestik karena motif politik yang jelas.

Setelah melempar bom api, Soliman mengalami luka-luka dan kini dirawat di rumah sakit. Belum ada informasi resmi apakah luka tersebut akibat serangan balik dari peserta pawai atau karena ledakan itu sendiri.

Kondisi Korban dan Respons Medis

Korban dalam insiden ini berjumlah enam orang dengan rentang usia antara 67 hingga 88 tahun. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan luka bakar dan cedera akibat kepanikan saat ledakan terjadi.

Baca Juga :   Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW Di Pondok Pesantren Bani Na'im Cikarang

Satu korban dilaporkan dalam kondisi kritis, sementara lima lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius namun stabil.

Pihak rumah sakit Boulder Community Health menyatakan sedang memberikan perawatan intensif khusus untuk korban luka bakar dan trauma.

Pernyataan Resmi Otoritas dan Dugaan Kejahatan Kebencian

Jaksa Agung Colorado, Phil Weiser, mengeluarkan pernyataan bahwa serangan ini berpotensi dikategorikan sebagai kejahatan kebencian.

“Mengingat sasaran serangan adalah komunitas Yahudi yang berkumpul dalam aksi damai, ini merupakan pelanggaran serius yang kami tangani dengan prioritas tinggi,” katanya.

Direktur FBI Kash Patel menegaskan bahwa insiden ini merupakan “serangan teror yang ditargetkan” yang menunjukkan ancaman nyata terhadap keamanan nasional dan ketertiban masyarakat.

FBI bersama kepolisian lokal terus menggali motif dan jaringan pelaku untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Konteks Konflik Israel-Hamas dan Dampaknya di Amerika Serikat

Konflik antara Israel dan Hamas yang meletus sejak Oktober 2023 telah menimbulkan gelombang reaksi global, termasuk di Amerika Serikat.

Ketegangan politik dan sosial memuncak dengan meningkatnya polarisasi opini publik mengenai konflik tersebut.

Data dari Anti-Defamation League (ADL) mencatat peningkatan tajam insiden kejahatan kebencian terhadap komunitas Yahudi di AS, yang mencapai lebih dari dua kali lipat sejak konflik dimulai.

Sementara itu, Council on American-Islamic Relations (CAIR) juga melaporkan lonjakan kasus Islamofobia di berbagai kota besar Amerika.

Situasi ini diperburuk dengan belum adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Operasi militer Israel di Gaza masih berlanjut, dan berbagai negara dunia tengah berupaya mendorong diplomasi agar kekerasan dapat segera diakhiri.

Pearl Street Mall: Lokasi Ikonik yang Menjadi Saksi Insiden

Pearl Street Mall merupakan pusat perbelanjaan terbuka yang populer di Boulder, Colorado. Tempat ini biasanya ramai dikunjungi warga lokal dan turis untuk berbelanja, bersantai, dan mengikuti berbagai acara komunitas.

Baca Juga :   Masya Allah! Temukan Keajaiban Al Quran, Kisah Aiman Witjaksono Masuk Islam

Insiden bom api yang terjadi di lokasi ini mengejutkan masyarakat luas, mengingat keamanan dan suasana damai yang biasanya terjaga.

Kelompok Run for Their Lives sendiri sudah rutin melakukan aksi mingguan di lokasi ini sejak awal konflik Israel-Hamas, bertujuan mengingatkan publik tentang nasib sandera dan mengekspresikan solidaritas dengan komunitas Yahudi serta korban perang.

FBI dan aparat keamanan lainnya bekerja sama dengan komunitas lokal, organisasi keagamaan, dan lembaga hak sipil untuk meredam ketegangan dan mencegah diskriminasi atau aksi balasan yang dapat memperkeruh situasi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita