Mediapasti.com – Gelombang demonstrasi menolak kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Donald Trump terus meluas dan memanas di berbagai negara bagian Amerika Serikat.
Ribuan warga turun ke jalan di kota-kota besar seperti Seattle, Austin, New York, hingga Washington DC, menuntut pembebasan para imigran dan aktivis yang ditahan.
Dilansir Associated Press (AP), pada Selasa (10/6), sekitar 50 anggota organisasi Students for a Democratic Society dari Universitas Washington menggelar aksi damai di depan gedung pengadilan imigrasi Seattle.
Aksi serupa juga berlangsung di depan Gedung Putih dan kantor imigrasi federal lainnya.
Demonstran mengecam langkah pemerintahan Trump yang memperketat aturan suaka dan melakukan deportasi massal.
Mereka menyebut kebijakan tersebut sebagai “tidak manusiawi” dan bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi Amerika.
Elon Musk Akui Kesalahan, Sesali Kritik Terhadap Trump
Di tengah panasnya situasi politik, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, kembali menjadi sorotan setelah mengunggah permintaan maaf di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Musk menyatakan penyesalannya atas sejumlah kritik keras yang sempat ia lontarkan kepada Presiden Trump.
“Saya menyesali sejumlah unggahan tentang Presiden Donald Trump pekan lalu. Saya kebangetan,” tulis Musk pada Rabu (11/6) waktu setempat.
Sebelumnya, Musk menyindir Trump atas kebijakan imigrasi dan mengkritik cara Trump menangani kebebasan berpendapat.
Namun, cuitan terbaru ini menunjukkan Musk berusaha meredam konflik dengan pihak Gedung Putih, menyusul meningkatnya tekanan politik dan bisnis di sekitarnya.
Kekacauan di Los Angeles: Penjarahan Massal, Satu Orang Tewas
Situasi kian memanas di Los Angeles, California, setelah terjadi penjarahan sejumlah toko menyusul demonstrasi besar-besaran menolak kebijakan imigrasi Trump.
Polisi menemukan satu korban tewas di lokasi kejadian, tepatnya di West 3rd Street dan Broadway, pada pukul 01.30 Selasa malam waktu setempat.
Menurut laporan stasiun lokal KTLA, korban belum teridentifikasi, namun insiden ini menjadi bagian dari kekerasan yang meningkat di tengah demonstrasi.
LAPD mengerahkan pasukan tambahan dan memberlakukan pembatasan jam malam di beberapa wilayah rawan.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi anarkis yang merugikan banyak pihak.
Mengapa Demonstrasi Ini Meletus?
Kemarahan publik memuncak setelah Trump mengeluarkan kebijakan baru terkait deportasi imigran ilegal, yang menurut kelompok hak asasi manusia dinilai melanggar hukum internasional.
Ditambah lagi, beberapa kasus penahanan anak-anak migran tanpa pendamping di perbatasan memicu kecaman global.
Organisasi seperti Amnesty International dan Human Rights Watch menyerukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM, sementara komunitas diaspora di AS menyerukan solidaritas dan aksi damai.