Mediapasti.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keamanan global kepada seluruh warganya di luar negeri.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan warga AS dan kepentingan mereka di berbagai negara.
Peringatan Keamanan Global Akibat Krisis Timur Tengah
Pada Minggu, 22 Juni 2025, Departemen Luar Negeri AS secara resmi mengumumkan peringatan global kepada seluruh warganya di luar negeri.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip oleh kantor berita AFP, AS memperingatkan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, telah meningkatkan potensi risiko terhadap keamanan warga negara AS.
“Konflik antara Israel dan Iran telah mengakibatkan gangguan perjalanan dan penutupan wilayah udara secara berkala di seluruh Timur Tengah. Ada potensi demonstrasi terhadap warga negara AS dan kepentingan AS di luar negeri,” demikian isi peringatan Departemen Luar Negeri.
Pihaknya juga menyerukan agar warga AS yang berada di luar negeri meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi dari otoritas setempat maupun melalui situs resmi pemerintah AS.
Dugaan Serangan Udara AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Peringatan ini muncul di tengah dugaan keterlibatan militer AS dalam serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada Sabtu malam atau Minggu dini hari.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa pesawat-pesawat tempur AS ikut ambil bagian dalam operasi yang ditujukan untuk melumpuhkan infrastruktur utama dari program nuklir Iran.
Iran dengan cepat menanggapi serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan agresi yang akan membawa konsekuensi serius.
Pemerintah Teheran menuduh AS melanggar kedaulatan nasional dan memperingatkan bahwa balasan militer akan segera menyusul.
Sejumlah analis menilai bahwa serangan terhadap Iran merupakan bagian dari upaya Israel dan sekutunya untuk mencegah pengembangan program nuklir Iran yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, keterlibatan langsung AS membuat situasi menjadi jauh lebih sensitif.
Iran Ancam Balas Serangan: Pangkalan AS Jadi Target
Sebagai respons atas serangan tersebut, Iran menyampaikan pernyataan resmi melalui penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati.
Dalam pernyataannya, Velayati menegaskan bahwa seluruh pangkalan militer AS yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung akan dianggap sebagai target yang sah.
“Setiap negara di kawasan ini atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target sah bagi angkatan bersenjata kami,” ujarnya dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita IRNA.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Iran tidak hanya akan menyasar Israel, tetapi juga siap memperluas medan tempur ke seluruh kawasan, termasuk pangkalan AS di Irak, Suriah, dan Teluk Persia.
Langkah Tanggap Darurat AS: Evakuasi dari Wilayah Konflik
Sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan Iran dan meningkatnya ketegangan di kawasan, AS memulai operasi evakuasi besar-besaran dari sejumlah negara pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Pemerintah AS mengatur penerbangan khusus untuk mengevakuasi warga negara Amerika dan pemegang izin tinggal permanen dari Israel dan wilayah Tepi Barat.
Selain itu, seluruh staf non-esensial di kedutaan besar AS di Irak dan Lebanon juga telah diperintahkan untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Langkah evakuasi ini menegaskan bahwa Washington sangat serius dalam menangani potensi eskalasi konflik yang bisa mengancam warganya.
Evakuasi juga mencerminkan kekhawatiran bahwa kedutaan dan fasilitas diplomatik AS dapat menjadi sasaran serangan dalam waktu dekat.
Potensi Konflik Regional Lebih Luas
Ketegangan antara Israel dan Iran bukan hanya mengancam stabilitas kedua negara, tetapi juga berisiko menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam konflik berskala lebih besar.
Negara-negara seperti Suriah, Yaman, Irak, dan Lebanon memiliki keterlibatan tidak langsung melalui aliansi dengan Iran atau Israel, baik melalui dukungan milisi maupun perjanjian militer.
Pengamat geopolitik juga menyoroti kemungkinan keterlibatan kelompok-kelompok pro-Iran seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, yang bisa saja melancarkan serangan sebagai bentuk solidaritas terhadap Iran.
Sementara itu, pasar energi global turut terguncang akibat ketegangan ini.
Harga minyak mentah naik tajam karena kekhawatiran gangguan distribusi dari kawasan Teluk Persia, yang merupakan salah satu jalur utama perdagangan minyak dunia.