Mediapasti.com – Israel akhirnya mengakui bahwa tentaranya menembaki warga sipil Palestina di pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza. Pengakuan itu disampaikan militer Israel (IDF) pada Senin (30/6/2025), disertai pernyataan bahwa telah dikeluarkan instruksi baru kepada pasukan setelah “pelajaran dipetik” dari insiden tersebut.
“Setelah insiden di mana warga sipil dilaporkan terluka saat tiba di fasilitas distribusi, dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh Komando Selatan. Instruksi baru telah dikeluarkan kepada pasukan di lapangan,” ujar juru bicara IDF seperti dikutip Al Jazeera.
Pengakuan ini muncul di tengah laporan bahwa hampir 600 warga Palestina telah tewas sejak akhir Mei di lokasi-lokasi distribusi bantuan, kebanyakan akibat tembakan dari pasukan Israel.
Surat kabar Israel Haaretz bahkan mengungkap bahwa sejumlah tentara diperintahkan untuk menembaki kerumunan tak bersenjata, meski mereka tak menunjukkan ancaman.
Model Bantuan Dipertanyakan, PBB: “Itu Membunuh Orang”
Sejak pencabutan blokade bantuan pada 19 Mei, model distribusi bantuan yang dijalankan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) — organisasi yang didukung Amerika Serikat — menuai kritik dari PBB. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai sistem distribusi itu tidak aman.
“Setiap operasi yang menyalurkan warga sipil putus asa ke zona militer pada dasarnya tidak aman. Itu membunuh orang,” tegas Guterres pada Jumat (27/6).
PBB menolak bekerja sama melalui GHF, menilai metode distribusi mereka tidak netral dan justru memaksa pengungsian massal serta menjadikan bantuan sebagai alat militer.
Warga Gaza sendiri mengeluhkan harus berjalan kaki selama berjam-jam sebelum fajar untuk mencapai lokasi distribusi — satu-satunya harapan mereka untuk mendapatkan makanan.
Saling Tuduh: Israel vs Hamas
Menanggapi kritik PBB, Kementerian Luar Negeri Israel membantah pihaknya menargetkan warga sipil. Mereka justru menuding PBB berpihak pada Hamas dengan mencoba menggagalkan operasi bantuan GHF.
Sementara itu, GHF menyatakan tidak ada korban jiwa di titik distribusi bantuan mereka, walaupun laporan dari PBB dan berbagai media menunjukkan sebaliknya. Amerika Serikat dan Israel juga menuduh Hamas mencuri bantuan, tuduhan yang telah dibantah oleh Hamas.
Lebih dari 56 Ribu Tewas Sejak 7 Oktober
Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk sejak kampanye militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023. Hingga kini, lebih dari 56.000 warga Palestina dilaporkan tewas, mayoritas merupakan warga sipil. Serangan Israel juga telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan permukiman di Jalur Gaza.