Lubna Al Sultan Ungkap Detik-detik Serangan Israel yang Tewaskan Ayahnya, Direktur RS Indonesia di Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Lubna Al Sultan, anak dari Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Marwan Al Sultan, mengungkapkan kisah memilukan saat serangan udara Israel menghantam kediaman mereka pada Rabu (2/7/2025).

Dalam keterangannya kepada media Saudi Gazette, Lubna menyebut rudal jet tempur F-16 secara langsung menargetkan kamar sang ayah.

“Rudal F-16 menargetkan kamarnya, tempat dia berada, langsung ke arahnya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamar dia yang terkena rudal,” ujarnya.

Dengan suara berat, Lubna mengatakan, “Ayah saya menjadi martir di sana.”

Korban Jiwa dan Kecaman Internasional

Serangan brutal tersebut merenggut nyawa Marwan Al Sultan, istri beliau, dan salah satu anak perempuannya.

Tragedi ini menambah panjang daftar korban sipil dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Komunitas internasional, termasuk Indonesia, mengecam keras aksi militer Israel yang terus menyasar warga sipil dan fasilitas medis.

Desakan agar pasukan Israel menghentikan kekerasan terhadap penduduk sipil terus bergema di berbagai forum internasional, termasuk PBB.

Dedikasi Tanpa Batas untuk Kemanusiaan

Marwan Al Sultan dikenal sebagai sosok dokter yang berdedikasi tinggi dalam melayani masyarakat Gaza, terutama saat eskalasi agresi Israel sejak Oktober 2023.

Ia tak gentar bekerja di garis depan, meskipun Rumah Sakit Indonesia di Gaza sering menjadi target serangan dan pengepungan oleh militer Israel.

Seorang sumber medis internasional menyebut Al Sultan sebagai “dokter kemanusiaan sejati” yang tak pernah meninggalkan tugasnya meski nyawa menjadi taruhan.

“Setiap kali serangan selesai, dia selalu menjadi yang pertama kembali ke ruang operasi. Dia adalah simbol harapan bagi pasien di Gaza,” ungkap relawan dari organisasi kemanusiaan asal Spanyol.

Dikenal di Kancah Global

Al Sultan juga dikenal luas oleh berbagai tim kemanusiaan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.

Baca Juga :   Satlantas Polres Metro Bekasi menjalankan protokol kesehatan

Ia aktif membangun kerja sama untuk memperkuat pelayanan medis di Gaza, yang terus menghadapi kekurangan alat dan tenaga medis akibat blokade.

Kepergian Marwan Al Sultan menjadi duka mendalam bagi warga Gaza dan komunitas medis internasional.

Banyak pihak menyebut kematian Al Sultan sebagai kehilangan besar bagi perjuangan kemanusiaan di Palestina.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita