Serangan Darat Israel Besar-Besaran ke Gaza, Operasi “Kereta Perang Gideon” Dimulai

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Militer Israel pada Minggu (18/5/2025) mengumumkan dimulainya operasi darat besar-besaran di beberapa wilayah Jalur Gaza, menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

Operasi ini disebut sebagai “Gideon’s Chariots” atau “Kereta Perang Gideon”.

Pasukan darat, termasuk unit cadangan, kini dikerahkan ke wilayah utara dan selatan Gaza dalam misi ofensif untuk menghancurkan infrastruktur militer milik Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

Korban Sipil Berjatuhan

Sumber dari Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 67 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel sepanjang malam dan pagi hari.

Banyak dari korban adalah wanita dan anak-anak, serta para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda di Khan Younis, Gaza Selatan.

Menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA, 361 orang lainnya luka-luka hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa sejak Israel melanjutkan serangan militer pada Oktober 2023, jumlah korban jiwa warga Palestina telah mencapai 53.339 orang, dengan 121.043 lainnya terluka.

Sejak serangan kembali dimulai pada 18 Maret 2025 setelah gencatan senjata dua bulan, tercatat tambahan 3.193 orang tewas dan 8.993 luka-luka.

Tujuan Operasi

Militer Israel menyatakan bahwa operasi “Kereta Perang Gideon” bertujuan untuk:

  • Merebut wilayah strategis di Gaza
  • Menghancurkan infrastruktur militer Hamas, termasuk terowongan bawah tanah
  • Mendorong warga sipil lebih jauh ke arah selatan
  • Memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan di bawah kontrol ketat Israel

“Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan terus beroperasi melawan organisasi-organisasi teroris di Jalur Gaza sesuai kebutuhan, demi melindungi warga sipil Israel,” demikian pernyataan resmi IDF.

Sementara operasi militer berlangsung, delegasi dari Israel dan Hamas kembali melakukan negosiasi tidak langsung di Doha, Qatar, untuk membahas gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Baca Juga :   Konflik 460 Hari di Gaza Berakhir dengan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tim Israel di Doha “bekerja memanfaatkan setiap peluang guna mencapai kesepakatan”. Isu utama yang dinegosiasikan meliputi:

  • Penghentian penuh pertempuran
  • Pembebasan 58 sandera yang masih ditahan Hamas
  • Pengusiran militan Hamas
  • Pelucutan senjata kelompok bersenjata di Gaza

Meski demikian, kemajuan masih belum signifikan karena kedua pihak bertahan pada posisi masing-masing.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita