Israel Sita Kapal Madleen yang Bawa Bantuan ke Gaza, Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Ditahan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Pada Minggu malam, 9 Juni 2025, militer Israel menyita kapal bantuan Madleen yang sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza.

Kapal tersebut ditarik ke pelabuhan Israel, dan seluruh 12 penumpang termasuk aktivis ternama dan seorang jurnalis akan dideportasi ke negara asal masing-masing, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

Dalam pernyataan yang diunggah di platform X (dulu Twitter), Kemlu Israel menyatakan:

“Kapal berjalan dengan selamat menuju pantai Israel. Para penumpang diharapkan kembali ke negara asal mereka dalam waktu dekat.”

Tujuan Kapal Madleen dan Isi Muatannya

Kapal Madleen merupakan bagian dari misi terbaru Freedom Flotilla Coalition, yang bertujuan menembus blokade Israel atas Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada warga sipil Palestina.

Rincian Bantuan yang Dibawa:

  • Susu formula bayi
  • Tepung, beras, dan makanan pokok lainnya
  • Popok dan produk sanitasi untuk wanita
  • Alat desalinasi air
  • Obat-obatan dan perlengkapan medis dasar
  • Kruk dan prostetik untuk anak-anak korban perang

Penyelenggara menyebut bahwa semua bantuan ini sangat dibutuhkan warga Gaza yang menderita akibat blokade dan pembatasan distribusi barang.

Profil Penumpang

Sebanyak 12 orang berada di atas kapal, terdiri dari 11 aktivis dan 1 jurnalis. Berikut daftar lengkap mereka:

  • Greta Thunberg – Aktivis iklim asal Swedia
  • Rima Hassan – Anggota Parlemen Eropa berdarah Prancis-Palestina
  • Yasemin Acar – Jerman
  • Thiago Avila – Aktivis dari Brasil
  • Suayb Ordu – Turki
  • Sergio Toribio – Spanyol
  • Marco van Rennes – Belanda
  • Omar Faiad – Jurnalis Al Jazeera Mubasher asal Prancis
  • Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, Reva Viard – Prancis

Kapal berangkat dari pelabuhan San Giovanni Li Cuti, Catania, Sisilia, Italia pada 1 Juni 2025.

Baca Juga :   Liberty Media Resmi Membeli MotoGP

Penyergapan di Laut dan Penyerbuan oleh Angkatan Laut Israel

Menurut Freedom Flotilla Coalition, kapal Madleen disergap oleh kapal perang Israel di perairan internasional.

Komunikasi dari kapal terputus sesaat setelah tentara Israel naik ke dek.

Rekaman langsung yang sempat beredar memperlihatkan pasukan bersenjata Israel mengitari kapal dan memerintahkan para aktivis untuk mengangkat tangan.

Beberapa laporan menyebutkan sirene dibunyikan dan drone menyemprotkan zat putih ke atas kapal.

“Dua drone terlihat di atas kapal dan menyemprotkan zat misterius. Ini tindakan yang sangat berbahaya,” kata Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina.

Wilayah Laut Gaza Zona Terlarang

Israel berdalih bahwa wilayah laut di sekitar Gaza adalah zona terlarang bagi kapal asing, sesuai dengan blokade laut yang telah diberlakukan sejak 2007.

Pemerintah Israel mengklaim bahwa distribusi bantuan seharusnya dilakukan melalui jalur-jalur resmi yang telah disetujui.

“Bantuan kemanusiaan dikirim secara rutin melalui mekanisme internasional yang telah ditetapkan,” tegas Kemlu Israel.

Namun, PBB dan berbagai organisasi HAM menilai blokade Israel sebagai bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional dan menghambat bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Kontroversi Gaza Humanitarian Foundation (GHF)

Sejak 27 Mei 2025, Israel mulai mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah lembaga baru yang tidak berada di bawah pengawasan PBB.

Palestina mengecam kebijakan ini sebagai upaya sepihak dan memaksa warga Gaza untuk berpindah dari wilayah utara ke selatan.

Menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak sistem GHF diberlakukan, terjadi peningkatan jumlah korban:

  • 125 orang tewas
  • 736 luka-luka
  • 9 orang dinyatakan hilang

Pada 8 Juni saja, dua insiden terpisah di sekitar lokasi distribusi GHF menewaskan 13 orang dan melukai 153 lainnya.

Baca Juga :   VIRAL! Miris Kelakuan 4 Remaja Jokes Tentang Darah Dan Tulang Anak-Anak Palestina

Reaksi Internasional dan Potensi Eskalasi

Penyitaan kapal Madleen yang melibatkan tokoh-tokoh global seperti Greta Thunberg telah memicu reaksi keras dari komunitas internasional.

Banyak pihak mengecam tindakan Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum laut dan hak asasi manusia.

Organisasi seperti Human Rights Watch, Amnesty International, hingga pejabat PBB mendesak penyelidikan dan menuntut pembebasan semua aktivis.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita