WHO Mengatakan : Kematian Karena Kelaparan Meningkat Secara Tajam di Gaza, Kebanyakan Anak-anak

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mendokumentasikan 21 kematian anak di bawah usia lima tahun akibat malnutrisi di Jalur Gaza sejak awal 2025, mengonfirmasi lonjakan tajam jumlah kematian akibat kelaparan, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu.

Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir sedikitnya 10 orang di Gaza meninggal akibat malnutrisi, sehingga jumlah totalnya menjadi 111 orang.

“2,1 juta orang yang terjebak di zona perang, di Gaza, menghadapi pembunuh lain selain bom dan peluru – kelaparan. Kini kita menyaksikan lonjakan kematian akibat malnutrisi. Sejak 17 Juli pusat-pusat malnutrisi akut parah penuh sesak tanpa pasokan makanan darurat yang memadai. Pada 2025 WHO telah mendokumentasikan 21 kematian akibat malnutrisi pada anak-anak di bawah usia lima tahun,” kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa.

Menurutnya, tingkat malnutrisi akut di Jalur Gaza melampaui 10 persen dari populasi, dan lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui menderita malnutrisi, yang kerap dalam kondisi parah.​​​​​​​

Tedros menambahkan bahwa penangguhan dan pembatasan akses pasokan bantuan kemanusiaan juga memicu krisis kelaparan.

“95 persen rumah tangga di Gaza menghadapi krisis air yang parah, dengan akses harian jauh di bawah kebutuhan minimum untuk minum, memasak, dan kebersihan,” katanya.

Pada Januari Israel melarang aktivitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), menuding bahwa beberapa staf mereka telah membantu serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, yang memicu eskalasi konflik saat ini dan mendorong Israel untuk memberlakukan pengepungan total di wilayah kantong tersebut.

Baru-baru ini otoritas Israel mulai mengelola pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika Serikat, yang titik pendistribusiannya terkonsentrasi di wilayah Selatan.

Baca Juga :   Wartawan Dari Seluruh Indonesia Lolos Seleksi Fellowship Jurnalisme 3.517

Pada 20 Mei Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini menuduh Israel telah menjadikan bantuan kemanusiaan untuk menggusur paksa warga Palestina.

Sumber : Antara

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita