Ibu Tiri Kejam Penyiksa Bocah 6 Tahun Jasad Nizam Korban Dalam Karung

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Kejamnya Iftahurrahman (24) ibu tiri yang tega habisi Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak. Iftahurrahman tega menghabisi nyawa bocah 6 tahun dan buang jasadnya ke dalam karung. Sebelum meninggal dan dimasukkan ke karung, NAA sempat dianiaya Iftahurrahman hingga akhirnya tewas karena kelaparan

Kini IF ibu sambung bocah 6 tahun saat diringkus pihak kepolisian akhirnya terungkap. IF ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan anak tirinya yang berusia 6 tahun. Adapun motif ibu tiri tega menghabisi nyawa bocah 6 tahun ternyata menolak untuk mengurus anak tiri.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya mengungkapkan, tersangka sudah menolak untuk mengurus anak tirinya sejak sebelum menikah. 

“Motif awalnya, pelaku ini dari awal sudah tidak mau mengurus anak tirinya,” ujar Petit pada Sabtu (24/8/2024). Dikutip dari Kompas.com

Dikutip dari TribunPontianak, ibu tiri almarhum Ahmad Nizam Alfahri (6) berinisial IF (24) yang juga tersangka kasus temuan jasad dalam karung, sempat mengarang cerita untuk menutupi perbuatannya.

Berdasarkan pemeriksaan polisi terhadap tersangka dan keterangan sejumlah saksi, IF mengarang cerita bahwa anak tirinya itu dijemput dua orang tidak dikenal suruhan ibu kandungnya. Bahkan IF sempat ikut datang ke Polda Kalbar bersama suaminya untuk melaporkan bahwa korban Ahmad Nizam Alfahri hilang.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan, pada Rabu 21 Agustus 2024, ayah korban bernama Ichan pulang bekerja dari Kabupaten Sintang.

Saat itu Ichan tidak menemukan putranya, karena biasanya sang putralah yang selalu membukakan pintu.

Ketika menanyai, IF mengaku bahwa Nizam sudah diberikan kepada dua orang laki-laki yang mengaku disuruh oleh ibu kandung Nizam untuk menjemput korban.

Dikutip dari TribunPontianak, ibu tiri almarhum Ahmad Nizam Alfahri (6) berinisial IF (24) yang juga tersangka kasus temuan jasad dalam karung, sempat mengarang cerita untuk menutupi perbuatannya.

Berdasarkan pemeriksaan polisi terhadap tersangka dan keterangan sejumlah saksi, IF mengarang cerita bahwa anak tirinya itu dijemput dua orang tidak dikenal suruhan ibu kandungnya.

Bahkan IF sempat ikut datang ke Polda Kalbar bersama suaminya untuk melaporkan bahwa korban Ahmad Nizam Alfahri hilang.

Baca Juga :   Terkuak Motif dan Peran Para Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan, pada Rabu 21 Agustus 2024, ayah korban bernama Ichan pulang bekerja dari Kabupaten Sintang.

Saat itu Ichan tidak menemukan putranya, karena biasanya sang putralah yang selalu membukakan pintu.

Ketika menanyai, IF mengaku bahwa Nizam sudah diberikan kepada dua orang laki-laki yang mengaku disuruh oleh ibu kandung Nizam untuk menjemput korban.

“Pada malam hari itu juga, personel piket mendatangi rumah pelapor dan melakukan beberapa pemeriksaan di dalam rumah serta mengecek keberadaan CCTV baik di rumah pelapor dan tetangga pelapor, namun petugas tidak mendapati hasil rekaman CCTV tersebut,” ungkap Petit.

Selanjutnya pada Kamis 22 Agustus 2024 setelah sholat subuh, Ichan ditelepon oleh mertuanya yang ada di Sumatera dan menyampaikan bahwa anak pelapor telah meninggal dan posisi korban masih berada di sekitaran rumah.

Mertua pelapor mengatakan bahwa yang mendapatkan informasi langsung dari pelaku yang merupakan anak mereka sendiri. 

Setelah mencari di dalam dan luar rumah, mereka tak kunjung menemukan anaknya.

Kemudian pada sore hari, Ichan pergi ke halaman belakang rumah dan mendapati bau tidak sedap di sekitaran dirinya.

Kemudian pelapor mencari tahu asal-muasal bau tersebut dan didapati dari celah sempit dinding di belakang rumahnya. 

Setelah dilakukan pencarian terhadap penyebab dari bau itu, akhirnya Ichan melihat sebuah benda yang berat dan terbungkus plastik.

Setelah dibuka akhirnya terlihat sepasang kaki kecil yang terbungkus plastik warna hitam dan hijau. 

Saat pelapor menarik kaki kecil tersebut dan benar adanya bahwa kaki itu adalah kaki anak kandungnya yang dinyatakan hilang diculik pada Rabu 21 Agustus 2024. 

“Setelah menarik dan mendapati seluruh tubuh anaknya, sang ayah menanyakan kepada istrinya kenapa anak kandungnya ditemukan dalam plastik dan karung serta dalam keadaan mati. 

Saat itu IF tetap mengatakan tidak tahu. Selanjutnya sang ayah membawa pelaku ke ruang piket Ditreskrimum Mapolda Kalbar untuk meminta bantuan petugas guna menginterogasi IF,” papar Petit.

Setelah dilakukan pencarian terhadap penyebab dari bau itu, akhirnya Ichan melihat sebuah benda yang berat dan terbungkus plastik.

Baca Juga :   Viral! Diduga ODGJ Anak Tega Tikam Ibu Kandung Pakai Parang Di Makassar

Setelah dibuka akhirnya terlihat sepasang kaki kecil yang terbungkus plastik warna hitam dan hijau. 

Saat pelapor menarik kaki kecil tersebut dan benar adanya bahwa kaki itu adalah kaki anak kandungnya yang dinyatakan hilang diculik pada Rabu 21 Agustus 2024. 

“Setelah menarik dan mendapati seluruh tubuh anaknya, sang ayah menanyakan kepada istrinya kenapa anak kandungnya ditemukan dalam plastik dan karung serta dalam keadaan mati. 

Saat itu IF tetap mengatakan tidak tahu. Selanjutnya sang ayah membawa pelaku ke ruang piket Ditreskrimum Mapolda Kalbar untuk meminta bantuan petugas guna menginterogasi IF,” papar Petit.

Kesaksian Ketua RT

Ketua RT tempat korban tinggal, Yana menjelaskan kronologi penemuan mayat AN.

Menurutnya korban ditemukan pada Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.

Penemuan korban menggegerkan warga karena anak tersebut sebelumnya dilaporkan hilang, kini ditemukan meninggal dalam karung samping rumahnya.

Warga sontak berdatangan ke lokasi kejadian.

Kondisi korban saat ditemukan sudah bengkak dan menimbulkan bau tak sedap.

“Ditemukannya habis magrib gitu lah di samping rumah dan sudah agak bau dan bengkak,” kata Yana, dilansir Tribunpontianak.co.id.

Yana mengatakan korban dimasukkan dalam karung dan ditumpuk dengan beberapa benda.

“Posisinya dalam karung, terus ditutup mengunakan jas hujan, terus ditutup lagi dengan pakaian kotor, dan terakhir ditutup lagi menggunakan keramik,” tuturnya.

Setelah itu, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Anton Soejarwo.

Kabar hilangnya korban viral

Dikutip dari Tribunpontianak.co.id, orang tua AN sempat melapor ke kepolisian.

Selain itu, kabar kehilangan AN juga disebarkan melalui grub WhatsApp dan sosial media.

Kabar tersebut terus diunggah dari Kamis pagi hingga sore.

Berikut narasi korban hilang yang diunggah di sosial media.

“Dear teman2 sosmed, mohon bantuannya jika ada saudara yang berada di Pontianak bisa bantu share info kehilangan anak.

Info Anak Hilang

Nama: Ahmad Nizam Alfahri 

Usia: 6 Tahun

Terakhir menggunakan baju kaos warna garis garis biru.

Bila melihat/menemukan mohon menghubungi….”

Pada akhirnya, kabar hilangnya korban viral di media sosial.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita