Apa Alasannya ? Larangan Keluar Rumah Ketika Hari Raya Nyepi Tiba

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Tak lama lagi, umat Hindu akan merayakan hari raya Nyepi yang jatuh pada besok, Rabu (22/3/2023).

Sesuai namanya, Nyepi merupakan perayaan tahun baru Saka yang dilakukan dengan cara menyepi.

Artinya, pada Tahun Baru Saka 1945 ini, umat Hindu akan berdiam diri di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Bahkan, di daerah dengan mayoritas umat Hindu seperti Bali, masyarakat dilarang keluar rumah tepat di hari raya Nyepi.

Lantas, mengapa saat hari raya Nyepi tidak boleh keluar rumah?

Berkaitan dengan Catur Brata Penyepian Dosen Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Dr Nanang Sutrisno menjelaskan, larangan keluar rumah saat Nyepi berkaitan dengan Catur Brata Penyepian.

“Aturan tidak boleh keluar rumah itu berkaitan erat dengan Catur Brata Panyepian sebagai kewajiban utama yang harus dijalani umat Hindu saat Nyepi,” ujarnya, Selasa (21/3/2023).

Catur Brata Penyepian tersebut, terdiri dari:

  • Amati Gni: tidak menyalakan api
  • Amati Karya: tidak bekerja
  • Amati Lelungan: tidak bepergian
  • Amati Lelanguan: tidak menikmati kesenangan indrawi.

Nanang melanjutkan, untuk memastikan terciptanya suasana sepi sebagai esensi Nyepi, maka seluruh masyarakat Bali tidak diperkenankan keluar rumah.

Namun, pengecualian untuk urusan yang benar-benar urgen atau mendesak, seperti akan melahirkan atau ke rumah sakit.

Hal itu pun, menurut Nanang, harus mendapatkan izin dari Pecalang Desa, yakni satuan petugas penjaga keamanan yang ada di desa-desa di Bali.

“Pelaksanaan Nyepi semacam ini sudah menjadi kesepakatan masyarakat lintasagama yang tinggal di Bali dan mentradisi dari waktu ke waktu,” ungkapnya.

Bahkan, pakar antrologi budaya ini melanjutkan, pemerintah pun sudah mengizinkan untuk menghentikan aktivitas Bandara Ngurah Rai selama 24 jam saat hari raya Nyepi.

Baca Juga :   Penetapan PSBM Bekasi

“Jadi, ini sudah menjadi konsensus bersama yang harus dihormati setiap orang yang berada di Bali saat Nyepi,” imbuhnya.

Kegiatan di Dalam Rumah saat Nyepi

Menurut Nanang, Nyepi adalah momentum untuk mulat sarira atau introspeksi diri dan mendekatkan diri dengan Yang Mahakuasa.

Idealnya, kata dia, umat Hindu akan melaksanakan aktivitas-aktivitas rohani, seperti berpuasa dan meningkatkan kualitas ibadah selama Nyepi berlangsung.

“Mengingat level kesadaran religius umat berbeda-beda, mungkin tidak semua umat melakukan itu,” ujarnya.

Namun demikian, paling tidak, mereka tidak melakukan aktivitas-aktivitas jasmani yang bertentangan dengan ajaran Catur Brata Penyepian.

Dilaksanakan selama 24 jam, Nanang mengatakan bahwa Nyepi dimulai sejak pukul 06.00 WIT dan akan berakhir di jam yang sama pada esok harinya.

“Iya, untuk tahun ini mulai dari jam 6 pagi, 22 Maret 2023,” ungkapnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita