Sri Mulyani Bongkar Prihal Dampak Gagal Bayar Utang AS pada RI

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan risiko gagal bayar utang pemerintah Amerika Serikat (AS) sejauh ini belum berdampak pada ekonomi Indonesia, khususnya pada surat berharga negara (SBN).

Menurutnya, SBN Indonesia masih memiliki daya tarik saat ini.

“Sampai hari ini, perkembangan itu tidak ada pengaruhnya ke perekonomian kita, terutama pasar belum memberikan sinyal terhadap kemungkinan dinamika politik itu. AS bisa bayar kalau debt ceiling dibuka, tapi ada dinamika politik untuk membuka debt ceiling,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK, Senin (8/5).

Ia menjelaskan SBN dinilai masih menarik oleh investor. Hal itu setidaknya terlihat dari imbal hasil (yield) SBN untuk tenor sepuluh tahun yang menurun 50 basis poin sejak awal tahun (year to date).

“Untuk kinerja SBN justru terjadi capital inflow karena dari sekian banyak negara, Indonesia mungkin termasuk yang memiliki kinerja yang baik,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperingatkan kegagalan kongres untuk menaikkan pagu utang pemerintah bisa membawa risiko gagal bayar dan akan memicu ‘malapetaka ekonomi’. Kondisi itu akan membuat suku bunga lebih tinggi di masa mendatang.

Yellen mengatakan kegagalan AS membayar utang akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan, serta mendorong pembayaran rumah tangga lebih tunggu untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit.

“Kegagalan utang kami (AS) akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan,” kata Yellen, Selasa (25/4).

“Kegagalan akan menaikkan biaya pinjaman selamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal,” lanjutnya.

Yellen menambahkan itu adalah tanggung jawab dasar Kongres untuk meningkatkan atau menangguhkan batas pinjaman US$31,4 triliun. Kementerian Keuangan AS mencatat per 31 Maret, utang Amerika Serikat menembus US$31,45 triliun .

Artinya, batas utang tersebut sudah dicapai dan Kementerian Keuangan AS tidak bisa lagi menerbitkan obligasi untuk membiayai belanja.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita