Mediapasti.com – Banjir masih melanda Kabupaten Demak dan Kudus yang sampai saat ini belum kunjung surut. Jumlah pengungsi terus bertambah dan transportasi mengalami kelumpuhan karena jalan utama antar daerah dan perkotaan masih terendam banjir.
terpantau hari ini di jalan Panturan Demak-Kudus masih lumpuh karena terendam banjir dengan ketinggian 30-70 centimeter di Karanganyar dan beberapa ruas dalam kota Demak, bahkan banjir terjadi di Kota Wali ini yang telah meluas di 100 Desa di 11 Kecamatan termasuk Demak Kota di seputar Alun-alun hingga Kompleks Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.
Jumlah pengungsi terus meningkat di kedua daerah hingga tercatat mencapai puluhan ribu jiwa tersebar di puluhan lokasi pengungsian.
Hal serupa juga diungkapkan Suryati, 30, pengungsi bertahan di tanggul Sungai Wulan Demak, bahwa bersama keluarga telah dua kali mengalami banjir di tahun ini, bahkan untuk memenuhi kebutuhan selama di pengungsian hanta mengandalkan bantuan yang dikirim petugas.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, mengatakan jumlah pengungsi di daerah ini terus bertambah, tidak hanya berasal dari Kudus tetapi juga ada ribuan warga Demak yang ikut mengungsi di sini karena tempat tinggalnya tidak jauh dari Sungai Wulan terendam banjir.
Memenuhi kebutuhan pengungsi dan korban banjir di 31 desa di enam kecamatan di Kudus, lanjut Munaji, telah didirikan 15 dapur umum terutama di sekitar lokasi pengungsian yakni Balai Desa Golantepus, Balai Desa Jati Wetan, Gulang, Blimbing Kidul, gedung DPRD, masjid, TPQ, serta gereja.
“Ada 39.272 warga terdampak banjir di Kudus ini,” ungkapnya.
Kepala BPBD Demak, Agus Nugroho Luhur, mengungkapkan banjir terus meluas karena tanggul jebol belum dapat ditambal dan sejumlah sungai masih meluber, berdasarkan data hingga saat ini ada 100 desa terendam atau baik dibanding sebelumnya 89 desa di 11 kecamatan.
“Ada 97.147 jiwa terdampak dan 22.129 jiwa masih mengungsi di puluhan lokasi pengungsian, bahkan di Kota Demak ada 140 jiwa lagi mengungsi ditempatkan di Wisma Halim,” ungkap Agus.
Selain terus meyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir, menurut Agus upaya penanganan banjir saat ini berkonsentrasi penyelamatan jiwa serta percepatan penambalan tanggul yang jebol sebelum dilakukan pemompaan air untuk dibuang lagi ke sungai.