Mediapasti.com – pelaku mutilasi di Garut yang menggemparkan warga pada Minggu (30/6/2024) diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ). Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo, setelah adanya pemeriksaan awal terhadap pelaku berinisial ER, 22 tahun, warga Kecamatan Cisompet.
Meskipun demikian, motif di balik aksi keji pelaku mutilasi ini masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
Terkait dengan fenomena ODGJ yang melakukan tindakan kriminal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut angkat suara. Ketua MUI Garut, KH. A. Ruzhan Rusyadi, menyatakan keprihatinannya dan menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat ketahanan keluarga.
Lebih lanjut, KH. Ruzhan juga menekankan pentingnya edukasi dan pendampingan terhadap ODGJ agar mereka bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Berikut beberapa poin penting terkait kasus mutilasi di Garut:
Pelaku Diduga ODGJ: ER, pelaku mutilasi, menunjukkan indikasi mengalami gangguan jiwa. Hal ini akan dibuktikan melalui pemeriksaan kejiwaan oleh dokter ahli.
Motif Masih Didalami: Penyebab ER melakukan aksi mutilasi masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
MUI Garut Angkat Suara: MUI Garut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat ketahanan keluarga. Edukasi dan pendampingan ODGJ dianggap penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Kasus mutilasi di Garut ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, khususnya bagi para ODGJ. Pentingnya edukasi, pendampingan, dan akses terhadap layanan kesehatan jiwa yang memadai menjadi kunci untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan.
Fenomena Cek Khodam di Media Sosial, MUI Peringatkan Bahaya Awal Kemusyrikan
Belakangan ini fenomena “cek khodam” telah menjadi tren yang viral di media sosial, khususnya di platform seperti TikTok. Banyak masyarakat yang penasaran dan berpartisipasi dalam cek khodam dengan harapan pengguna mengetahui apakah mereka memiliki khodam atau tidak dan apa khodamnya. Dalam siaran langsung yang viral tersebut, si pembaca khodam hanya menggunakan suara dan menyebutkan nama-nama para penonton yang menuliskan namanya. Fenomena ini membuat MUI angkat bicara
Banyak masyarakat yang penasaran dan berpartisipasi dalam cek khodam dengan harapan pengguna mengetahui apakah mereka memiliki khodam atau tidak dan apa khodamnya. Dalam siaran langsung yang viral tersebut, si pembaca khodam hanya menggunakan suara dan menyebutkan nama-nama para penonton yang menuliskan namanya.
Menanggapi fenomena cek khodam di media sosial yang viral, pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammad Nur Hayid mewanti-wanti soal bahayanya yang dapat berakibat fatal secara akidah.
Muhammad Nur Hayid menjelaskan, dalam pandangan islam, khodam itu sesungguhnya Allah telah ciptakan ada, akan tetapi khodam dalam konteks islam bukan seperti yang viral di media sosial. “Khodam dalam Islam punya makna sebagai makhluk yang Allah ciptakan yang bertugas untuk mengawal manusia. Dalam tradisi pesantren, terutama pesantren Nahdlatul Ulama, sejak kecil itu ada khodam jin dan khodam malaikat,” ujar Muhammad Nur Hayid dikutip Apa Kabar Indonesia Siang TvOne.
Ia menjelaskan, khodam malaikat didapatkan karena pertolongan Allah dari istikamah dalam beramal saleh, seperti membaca Quran, doa-doa dan amalan soleh lainnya.