Mediapasti.com – Banyak penjual seragam di Kota Bekasi mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir akibat kebijakan beberapa sekolah yang menjual seragam langsung kepada murid.
Hal ini menyebabkan beberapa toko seragam mengalami penurunan omzet yang signifikan, bahkan beberapa terpaksa tutup.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebijakan ini diterapkan, di antaranya:
- Kebijakan pemerintah: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan melarang sekolah mewajibkan pembelian seragam dan buku tertentu kepada peserta didik baru.
- Keinginan sekolah untuk membantu orang tua: Beberapa sekolah menjual seragam dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko, dengan tujuan membantu meringankan beban orang tua murid.
- Meningkatkan profit sekolah: Penjualan seragam bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sekolah.
Meskipun kebijakan ini memiliki beberapa tujuan positif, namun dampaknya terhadap penjual seragam di Kota Bekasi cukup signifikan. Penurunan omzet ini membuat banyak penjual mengalami kesulitan keuangan, dan beberapa bahkan terpaksa merumahkan karyawan.
Berikut beberapa dampak dari kebijakan penjualan seragam oleh sekolah di Kota Bekasi:
- Penurunan omzet penjual seragam: Hal ini menyebabkan banyak penjual mengalami kesulitan keuangan, dan beberapa bahkan terpaksa tutup.
- Kehilangan lapangan pekerjaan: Penurunan omzet penjual seragam juga menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan bagi karyawan toko.
- Persaingan yang tidak seimbang: Penjual seragam harus bersaing dengan sekolah yang menjual seragam dengan harga yang lebih murah.
- Ketidakadilan bagi penjual seragam: Penjual seragam tidak memiliki akses yang sama dengan sekolah dalam mendapatkan bahan baku dan informasi tentang seragam yang dibutuhkan oleh murid.
Pemerintah Kota Bekasi telah mengambil beberapa langkah untuk membantu penjual seragam yang mengalami kesulitan akibat kebijakan ini, di antaranya:
- Melakukan sosialisasi kepada sekolah: Pemerintah Kota Bekasi melakukan sosialisasi kepada sekolah tentang peraturan yang melarang sekolah mewajibkan pembelian seragam dan buku tertentu kepada peserta didik baru.
- Memberikan bantuan modal: Pemerintah Kota Bekasi memberikan bantuan modal kepada penjual seragam yang mengalami kesulitan keuangan.
- Memfasilitasi pelatihan: Pemerintah Kota Bekasi memfasilitasi pelatihan bagi penjual seragam untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Meskipun demikian, masih banyak penjual seragam di Kota Bekasi yang membutuhkan bantuan untuk dapat bertahan dan berkembang dalam situasi ini. Diperlukan solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk membantu penjual seragam mengatasi dampak dari kebijakan penjualan seragam oleh sekolah.
Beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Membuat regulasi yang lebih adil: Pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih adil dan berpihak kepada penjual seragam, sehingga mereka dapat bersaing dengan sekolah secara lebih seimbang.
- Memberikan akses yang sama kepada penjual seragam: Penjual seragam perlu diberikan akses yang sama dengan sekolah dalam mendapatkan bahan baku dan informasi tentang seragam yang dibutuhkan oleh murid.
- Mengembangkan program pendampingan: Pemerintah perlu mengembangkan program pendampingan untuk membantu penjual seragam meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan usaha mereka.
Dengan solusi yang tepat, diharapkan penjual seragam di Kota Bekasi dapat kembali bangkit dan berkembang, dan tidak lagi dirugikan oleh kebijakan penjualan seragam oleh sekolah.