Mediapasti.com – Setelah menemani keluarga Indonesia selama 33 tahun, Tupperware resmi menghentikan operasional bisnisnya di Tanah Air. Pengumuman ini disampaikan melalui unggahan Instagram @tupperwareid pada Sabtu (12/4), yang sekaligus menjadi salam perpisahan merek wadah makan legendaris ini.
“33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Kami bangga telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan momen berharga keluarga Indonesia,” tulis Tupperware dalam unggahan tersebut.
Tupperware Indonesia menyebut penghentian operasional per 31 Januari 2025 merupakan bagian dari keputusan global Tupperware Brands Corporation yang juga menutup bisnisnya di sejumlah negara lain. Merek asal Amerika Serikat ini mengakui bahwa setiap perjalanan memiliki akhir.
Tak hanya menyampaikan kabar pamit, Tupperware juga mengungkap rasa terima kasih kepada konsumen, reseller, dan semua pihak yang pernah menjadi bagian dari perjalanannya.
“Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami. Anda telah membuat Tupperware lebih dari sekadar produk,” tulisnya.
Pesan yang paling menyentuh datang dari kolom komentar:
“Ayah, bunda, kakak dan adik. Jangan dihilangin lagi Tupperwarenya ya, gak ada gantinya lagi loh sekarang.”
Jejak Tupperware di Hati Konsumen
Tupperware bukan sekadar wadah, tapi bagian dari gaya hidup keluarga Indonesia. Mulai dari bekal sekolah, hantaran, hingga perlengkapan dapur — semuanya identik dengan Tupperware. Bahkan, tak sedikit warganet yang mengaku punya kenangan manis bersama merek ini.
“Aku bisa keluar negeri beberapa kali dari Tupperware,” kata seorang warganet.
“Nyokap dulu reseller, hasilnya bisa nyekolahin gue,” tulis lainnya.
“Kalau hilangin Tupperware emak marahnya double!” seloroh akun lain.
Penyebab Tupperware Gulung Tikar
Tupperware didirikan pada 1946 oleh Earl Tupper. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mengalami penurunan tajam. Sahamnya anjlok hingga 95% dalam tiga tahun terakhir.
Meski sempat berupaya menarik minat generasi muda dan memperbarui produknya, Tupperware kalah bersaing dengan produk sejenis yang lebih murah dan ramah lingkungan. Tekanan biaya bahan baku, upah tenaga kerja, dan logistik turut memperparah kondisi keuangan perusahaan.
Tahun ini, Tupperware menutup satu-satunya pabriknya di South Carolina, AS, yang menyebabkan 148 karyawan terkena PHK.
Dengan pamitnya Tupperware dari Indonesia, berakhir pula era salah satu ikon dapur paling ikonik yang pernah dikenal generasi lintas usia.