Mediapasti.com – Paulo Fonseca membeberkan penyebab kekalahan AC Milan. Sang pelatih mengakui anak asuhnya tidak mengikuti rencana yang telah dipersiapkan untuk menghadapi Liverpool.
Milan harus mengakui keunggulan sang lawan pada laga perdana Liga Champions 2024/25. Bermain di San Siro, Rabu (18/9/2024) dini hari WIB, mereka takluk dengan skor 1-3.Tim tuan rumah unggul terlebih dahulu lewat Christian Pulisic. Namun, The Reds sanggup comeback lewat gol-gol yang dicetak oleh Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, dan Dominik Szoboszlai.
Dengan hasil ini, Milan masih berkutat dengan inkonsistensi dengan sebelumnya meraih kemenangan lawan Venezia 4-0 di kompetisi domestik. Hal tersebut merupakan satu-satunya clean sheet mereka musim ini, dengan kemasukan sembilan gol dalam lima pertandingan.
Tak Jalankan Rencana
Fonseca yang tengah berada di bawah tekanan dengan hanya meraih dua poin dari tiga pertandingan pertamanya di Serie A, tidak bisa menutupi rasa kekecewaannya atas kekalahan di pertandingan kali ini.
“Kami bermain melawan Liverpool, yang merupakan tim besar. Kami memulai laga dengan baik, baik dalam menyerang maupun bertahan, namun kemudian kami kebobolan dua gol dari situasi bola mati yang mengubah jalannya pertandingan,” ujar Fonseca.
“Kami kehilangan mentalitas kami, karena ketika tim kurang percaya diri, kami mengalami masalah dan tidak melakukan apa yang telah kami persiapkan dalam latihan.”
Fonseca Murka
Kemudian, pelatih asal Portugal ini mengakui bahwa anak asuhnya terlalu banyak melakukan kesalahan sehingga ia tidak heran Milan langsung dihukum tiga gol oleh Liverpool.
“Saya mengatakan kepada para pemain, kalian tidak boleh melakukan kesalahan-kesalahan seperti itu dalam pertandingan seperti ini,” sambung Fonseca.
“Pada saat yang sama, saya harus mengakui bahwa Liverpool adalah tim yang lebih baik saat ini daripada kami, kami harus terus bekerja untuk mendapatkan bukan hanya 20 menit yang bagus, tetapi 70, 80, 90 menit memainkan sepak bola kami.
“Setelah kami kebobolan gol kedua, tim berhenti bermain, dan itu menjadi sulit setelah itu.”