Benarkah Rata-Rata IQ Orang Indonesia Hanya 78? Ini Faktanya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Belakangan ini, perdebatan mengenai tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia kembali mencuat setelah muncul klaim bahwa rata-rata IQ orang Indonesia hanya sebesar 78,49.

Angka ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Richard Lynn dan David Becker, yang kemudian dipublikasikan dalam buku mereka The Intelligence of Nations pada tahun 2019.

Namun, seiring perkembangan zaman, muncul data terbaru yang menunjukkan hasil berbeda. Apakah angka IQ ini masih relevan? Dan apakah benar mencerminkan kecerdasan masyarakat Indonesia?

Asal-Usul Klaim IQ 78,49 di Indonesia

Menurut laporan, angka IQ 78,49 berasal dari analisis Lynn dan Becker yang mengumpulkan berbagai studi terkait skor IQ masyarakat Indonesia dari tahun 1999 hingga 2015.

Dari hasil penelitian tersebut, mereka menetapkan angka 78,49 sebagai rata-rata IQ nasional Indonesia.

Namun, penelitian mereka menuai banyak kritik karena metode yang digunakan dianggap tidak merepresentasikan kondisi terkini Indonesia.

Sejak tahun 2015, banyak perubahan terjadi, seperti peningkatan akses pendidikan, perbaikan gizi, serta perkembangan teknologi yang turut memengaruhi tingkat kecerdasan masyarakat.

Faktanya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh situs The International IQ Test, rata-rata IQ masyarakat Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar 92,64 angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan temuan Lynn dan Becker.

IQ Bukan Satu-Satunya Faktor Penentu Kecerdasan

Polemik terkait rendahnya IQ masyarakat Indonesia semakin ramai setelah beberapa video viral memperlihatkan siswa SMP dan SMA yang kesulitan dalam perkalian serta pembagian sederhana.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, menegaskan bahwa permasalahan utama bukan terletak pada IQ, melainkan pada faktor pendidikan.

“Jangan sampai kita berpikiran bahwa ini ada faktor dari genetika atau IQ. Itu sama sekali tidak benar,” tegas Prof. Stella dalam program Naratama di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).

Baca Juga :   Insan Pers Kehilangan Pahlawan Pers Sejati

Menurutnya, fokus berlebihan terhadap angka IQ bisa menyesatkan karena membuat masyarakat berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa berubah.

“Orang Indonesia, kita lupakan saja itu IQ. Yang lebih penting adalah nilai ulangan, tes, dan cara belajar yang bisa terus ditingkatkan,” tambahnya.

Mengapa IQ Tidak Bisa Dijadikan Patokan Mutlak?

IQ (Intelligence Quotient) sering dijadikan ukuran kecerdasan seseorang, tetapi banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan tidak hanya terbatas pada angka IQ.

  • Menurut teori Multiple Intelligences dari psikolog Howard Gardner, kecerdasan manusia memiliki banyak aspek, termasuk:
  • Kecerdasan linguistik (bahasa)
  • Kecerdasan logika-matematika
  • Kecerdasan spasial (visual)
  • Kecerdasan musikal
  • Kecerdasan interpersonal (kemampuan berkomunikasi)
  • Kecerdasan intrapersonal (pemahaman diri)
  • Kecerdasan kinestetik (motorik)

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki IQ rendah dalam tes standar belum tentu kurang cerdas di bidang lain.

Peningkatan kualitas pendidikan dan pola pikir growth mindset jauh lebih penting dibandingkan sekadar mengandalkan angka IQ.

Sistem pendidikan yang lebih baik, akses ke gizi yang lebih sehat, serta metode belajar yang tepat dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat secara keseluruhan.

Jadi, apakah rata-rata IQ masyarakat Indonesia hanya 78,49? Data terbaru menunjukkan bahwa angka ini tidak lagi relevan.

Sebagai gantinya, mari fokus pada bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat agar lebih kompetitif di kancah global.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita