MEDIAPASTI.COM – Museum Rasulullah di kota Probolinggo tutup karena bangkrut. Nasib pedagang kaki lima di sekitarnya pun tak kalah buruk dan terancam tutup juga.
Museum Rasulullah yang beralamat di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo tutup karena tak kuat merugi terus. Kerugian itu terjadi akibat dampak pandemi COVID-19.
Para pelaku usaha di sekitar museum yang mengandalkan kedatangan pengunjung, seperti pedagang makanan dan pernak-pernik, drivel ojol, dan juga agen tur travel ikut terdampak.
Kebanyakan dari mereka mengaku sejak ada Museum Rasulullah, usahanya mengalami perubahan dan peningkatan perekonomian. Apalagi jika museum yang menyimpan 31 barang sejarah peninggalan Nabi Muhamad SAW dan para sahabatnya ini, didatangi santri atau peziarah, dipastikan usahanya mengalami peningkatan penjualan.
Peziarah dan santri-santri itu datang dari sejumlah pondok pesantren se-Jawa Timur, bahkan dari luar Jawa. Namun sekarang, mereka terancam tutup juga karena Museum Rasulullah ditutup.
Sumila, salah satu pedagang makanan mengaku sejak Museum Rasulullah ditutup pengunjung turun drastis. Pembeli dagangannya menurun dan sepi. Tidak seperti saat Museum Rasulullah beroperasi, mulai pagi hingga malam hari ramai pengunjung.
“Menurun 50 persen pendapatan sejak Museum Rasulullah ditutup. Apalagi kalau malam ,di area musem sepi” ujar Sumila.
Hal senada diungkapkan Richo Ramadhan (25), warga Kelurahan Kademangan. Dia mengaku museum ini bermanfaat sebagai edukasi para siswa dan menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Orang ke Probolinggo pasti datang dan mampir ke Museum Rasulullah, karena tidak afdol jika ke wali songo tanpa datang ke peninggalan Nabi Muhammad SAW. Nah kalau tutup, sayang banget,” kata Richo di lokasi.
Seharusnya, tambah dia, Museum Rasulullah dipertahankan dinas terkait. Jangan dibiarkan tutup karena alasan sepi.
“Seharusnya dipertahankan oleh dinas terkait. Apalagi saat didatangi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat terpukau dengan Museum Rasulullah ini,” tegasnya.
Kini mereka mengaku pasrah jika museum harus ditutup. Mereka mengaku memilih bertahan demi dapur mengepul.