Netizen Brasil Serbu Instagram Prabowo, Desak Evakuasi Pendaki Juliana di Gunung Rinjani

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Akun Instagram Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto—baik @prabowo maupun @presidenrepublikindonesia—dibanjiri komentar dari netizen Brasil.

Mereka meminta pertolongan untuk Juliana (27), seorang pendaki asal Brasil yang dilaporkan jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat mendaki ke puncak.

Peristiwa ini menjadi viral usai unggahan Prabowo saat menghadiri St. Petersburg International Economic Forum pada 19 Juni 2025 diserbu oleh warganet Brasil.

Komentar-komentar tersebut menampilkan nada mendesak, berisi permintaan evakuasi hingga kritik terhadap lambannya respons penyelamatan.

Komentar Emosional Netizen Brasil: “Save Juliana!”

Beberapa komentar yang mencuri perhatian di antaranya:

  • SOS Juliana 🇧🇷,” tulis akun @arianemribeiro.
  • Are there helicopters in your country? What are the authorities waiting for? Please help Juliana 🇧🇷,” tulis @thais.veras.18.
  • WHERE IS JULIANA? Why are you lying about her rescue??? She needs help!!!! 🇧🇷,” teriak @carolinablini.
  • PRESIDENT, PLEASE! SAVE JULIANA! WE WANT ANSWERS! 🇧🇷,” seru @eukamillamaia.

Hingga artikel ini ditulis, komentar pada unggahan tersebut telah menembus 11.300, sebagian besar berasal dari warga Brasil, sementara netizen Indonesia ikut menanggapi dengan beragam reaksi.

Tim SAR Temukan Lokasi Juliana, Tersangkut di Tebing 500 Meter

Menurut laporan resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Juliana ditemukan dalam keadaan tidak bergerak di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter.

Penemuan dilakukan menggunakan drone thermal pada hari ketiga pencarian, yakni Senin (23 Juni 2025) sekitar pukul 06.30 WITA.

“Korban terpantau tersangkut di tebing batu dan secara visual tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan,” ujar Kepala BTNGR, Yarman.

Evakuasi sempat dilakukan oleh dua personel penyelamat yang diturunkan ke lokasi.

Baca Juga :   Ukraina Umumkan Keadaan Darurat, Minta Warganya di Rusia Pulang

Namun, upaya ini terkendala dua overhang besar, sehingga pemasangan jangkar (anchor) tidak memungkinkan tanpa metode panjat tebing ekstrem (climbing rescue).

Demi keselamatan tim, proses evakuasi ditarik mundur sementara sambil menunggu strategi lanjutan.

Hingga Selasa (24 Juni 2025), proses evakuasi masih terus dirumuskan. Kendala medan ekstrem dan kedalaman tebing menjadi tantangan besar bagi tim SAR.

Pemerintah daerah NTB, Basarnas, dan pihak BTNGR terus berkoordinasi untuk mengevakuasi korban dengan selamat.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita