Viral Pernyataan Menteri Keuangan Tentang Guru Merupakan Beban Negara Ternyata Hoaks

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Kata ‘Guru’ menjadi trending topic atau pembicaraan utama di media sosial X pada Selasa (19/8/2025). Hal itu tidak terlepas dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Konvensi Sains-Teknologi 2025 di Bandung pada Selasa (7/8/2025).

Sri Mulyani saat itu berbicara tentang pendapatan guru karena gajinya tidak besar. Namun video yang beredar, Sri Mulyani menyebut kata ‘guru beban negara’.

Dari awal hingga akhir Sri Mulyani tidak menyebut ada kata ‘guru beban negara’. Sri Mulyani hanya menjelaskan tentang klaster anggaran di sektor pendidikan. Salah satu klaster tersebut yakni untuk tenaga pendidikan.

“Itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi, banyak medsos saya selalu mengatakan oh menjadi dosen guru itu tidak dihargai karena gajinya tidak besar,” kata Sri Mulyani.

“Ini salah satu tantangan keuangan negara, apakah ini harus semua keungan negara atau ada partisipasi masyarakat,” katanya menambahkan.

Kemudian Sri Mulyani juga sempat bicara tentang pengukuran tunjangan kinerja bagi dosen. Apakah yang menjadi dosen akan otomatis mendapat tunjangan atau berbasis kinerja secara tersebut. Hal itu, kata Sri Mulyani, yang harus dibahas oleh Perguruan Tinggi.

Pada 2025, total anggaran pendidikan ditetapkan sebesar Rp 724,3 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari pengeluaran negara.

Penggunaan kata ‘tantangan keuangan negara’ memang bisa ditafsirkan beragam. Namun tantangan tak secara otomatis dapat diartikan sebuah beban seperti video editan tersebut.

Video Sri Mulyani sebut ‘guru beban negara’ itu dikicaukan oleh sejumlah akun dan mendapat komentar miring dari netizen. Namun tak sedikit pula yang meragukan video tersebut.

“hallo @grok, apakah sri mulyani benar-benar mengatakan guru adalah beban negara?”

“Tidak, Sri Mulyani tidak secara langsung mengatakan “guru adalah beban negara”. Dalam pidatonya di KSTI ITB (7 Agt 2025), ia menyatakan gaji guru dan dosen rendah sebagai “tantangan bagi keuangan negara”, sambil mempertanyakan apakah beban sepenuhnya ditanggung APBN atau libatkan partisipasi masyarakat.

Baca Juga :   Tokoh Agama Yang Tertawa di Samping Gus Miftah Minta Maaf

Pernyataan ini menuai kritik karena dianggap kurang empati,” jawab Grok, AI dari X. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sri Mulyani sebut guru beban negara adalah tidak benar. 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita