Meninggal Dunia, Ridwan Saidi Alami Pendarahan Otak

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

MEDIAPASTI – Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air. Budayawan Betawi Ridwan Saidi (80) menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (25/12/2022) pagi.

Sebelumnya, Ridwan Saidi dikabarkan kritis dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan, akibat pecahnya pembuluh darah.

Diketahui, ia mengalami pecah pembuluh darah pada batang otak atau stroke hemoragik.

Jenazah Ridwan Saidi sudah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada hari yang sama. Ia dimakamkan pada pukul 16.18 WIB.

Stroke Hemoragik

Dikutip dari Medical News Today, stroke hemoragik merupakan kerusakan otak yang disebabkan oleh perdarahan.

Selain diakibatkan oleh pecah pembuluh darah, stroke hemoragik juga bisa diakibatkan oleh perdarahan pada jaringan otak.

Perdarahan di otak memberi tekanan pada sel-sel otak di sekitarnya dan dapat menyebabkan area otak kekurangan darah.

Hal ini menyebabkan kerusakan jaringan otak, yang dapat menyebabkan gejala neurologis dan mengancam jiwa.

Faktor Risiko Stroke Hemoragik

Berikut faktor risiko stroke hemoragik memiliki faktor risiko berikut:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi
  • Merokok
  • Diabetes
  • Riwayat keluarga stroke
  • Riwayat penyakit jantung, penyakit kardiovaskular, atau stroke
  • Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi
  • Kondisi medis tertentu, seperti gangguan perdarahan atau penyakit sel sabit
  • Penggunaan obat pengencer darah
  • Penggunaan narkoba seperti kokain
  • Gaya hidup sedentari
  • Kurangnya variasi makanan dan nutrisi
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Obesitas
  • Angiopati amiloid serebral, di mana protein terkumpul di pembuluh darah di otak

Gejala Stroke Hemoragik

Gejala stroke hemoragik seperti berikut:

  • Mati rasa atau kelemahan di lengan, wajah, atau kaki
  • Kebingungan mendadak
  • Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
  • Pusing
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Sakit kepala parah dan mendadak
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
Baca Juga :   Bekasi Terendam Banjir, Air Kiriman dari Bogor dan Hujan Deras Jadi Pemicu

Mengenali gejala awal stroke adalah cara terbaik untuk membantu seseorang mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Berikut metode FAST yang dianjurkan oleh National Health, Lung, and Blood Institute Amerika Serikat:

F: Face: Apakah salah satu sisi wajah terkulai saat orang tersebut tersenyum?

A: Arms: Ketika mengangkat tangan, apakah salah satunya kaku?

S: Speech: Apakah orang tersebut bisa melafalkan kata-kata dengan jelas?

T: Time: Segera hubungi kontak darurat 119 jika orang itu mengalami ketiga gejala tersebut.

Gejala stroke hemoragik dapat dimulai secara tiba-tiba atau berkembang selama beberapa hari. Beberapa penderita stroke hemoragik juga mengalami gejala lain, seperti muntah, leher kaku, dan peningkatan tekanan darah.

Pengobatan

Apabila seseorang terkena stroke hemoragik, harus dibawa segera ke rumah sakit. Perawatan darurat berfokus pada pengendalian perdarahan dan mengurangi tekanan di otak.

Prosedur pembedahan yang dikenal sebagai kraniotomi mungkin diperlukan jika terjadi pembengkakan otak.

Ahli bedah akan membuka bagian kecil dari tengkorak untuk membantu mengurangi tekanan pada otak yang menumpuk akibat pendarahan.

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini bisa menurunkan tekanan di otak.

Jika orang tersebut biasanya mengonsumsi obat pengencer darah atau obat anti pembekuan lainnya, dokter mungkin akan memberikan obat untuk melawan efeknya.

Kadar gula juga harus seimbang, karena baik tinggi maupun rendah dapat memperburuk kondisi stroke hemoragik.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita