Akibat Banyak kecelakaan Warga Minta Proyek Pengurukan Jalan Di tutup Karna Membahayakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.comCikarang 30/05/2023 – Lokasi proyek pengurukan Terbagi Dua Desa Desa Jati Baru Dan Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur. Diduga dianggap mengganggu lingkungan.serta menganggu penguna jalan akibat banyak penguna jalan yang terjatuh di jalan tersebut lantaran tanah pengurugan itu tidak di bersihkan oleh pihak management proyek terkait , Warga Desa jati baru dan desa jatireja Kecamatan cikarang timur, Kabupaten bekasi, Masyarakat meminta proyek pengurukan di tutup dan di alihkan untuk jalan mobil pembuangan mobil tanah dari proyek tersebut ke jalan alternatif yang lain,agar tidak ngebul dan licin ketika di penghusim hujan .

Pasalnya, proyek yang berada di dua desa tersebut menggunakan mobil truk pengangkut tanah, yang setiap hari melintasi jalan poros desa, rumah warga dan sarana pendidikan.

Dikarenakan mobil-mobil truk pengangkut tanah tersebut menimbulkan bising, ngebul dan kemacetan, yang membuat aktivitas warga serta anak sekolah terganggu. Selain itu, mobil truk bertonase berat bisa merusak jalan.

ā€œWarga merasa terganggu adanya proyek pengurukan, karena berisik, ngebul dan merusak jalan, warga minta proyek tersebut di alihkan jalan untuk pengambilan tanah atau pembuangan tanah proyek tersebut,ā€ ucap Herman Selaku Masyarakat Setempat.

Selain menimbulkan berisik dan ngebul,tutur herman selaku masyarakat sekitar, mobil bertonase berat tersebut menimbulkan kecelakaan yang sering terjadi dan bahkan juga bahaya untuk anak-anak yang lalu lalang di jalan. Dan juga sangat mengganggu aktivitas warga yang melintas.

ā€œWarga juga khawatir anak-anak yang bermain terkena tabrak mobil tonase berat, kemudian saat mobil truk tersebut berpapasan jadi macet, ini jelas sangat mengganggu pengguna jalan,ā€fungkasnya.

Menurut pria yang akrab disapa herman , proyek pengurukan yang saat ini sedang berjalan,warga disekitaran tempat tinggalnya. Sehingga dirinya dan warga lain merasa terganggu adanya lalu lalang mobil bertonase berat di lingkungannya.

Baca Juga :   7 Penumpang Tewas, Kecelakaan Maut Masuk Jurang

ā€œUntuk warga di sekitaran tempat tinggal saya proyek tersebut dari pihak perusahan hanya memberikan konpensasi untuk masyarakat berbentuk uang sebesar 50rbu ituh pun per kk,Sementara kami Sebagai warga sekitar merasa di rugikan dengan adanya proyek tersebut,yang tdinya kami sebagai masyarakat mempunyai usaha kecil yang mana sehari kami bisa mendapatkan penghasilan dalam waktu satu hari bisa mendapatkan 200rbu untuk sekarang semenjak adanya proyek pengurugan kami hanya mendapatkan perhari 50rbu atau 20rbu di karnakan lokasi tempat kami usaha ituh ngebul dan banyak tanah yang berserakan di jalan. Kemudian mobil bertonase berat melintas siang malam,bahkan dalam satu hari bisa masuk 160 unit mobil pengangkut tanah
Bahkan pengurukan tersebut sampai jam 3 pagi tidak sesuai aturan yang mana itu di membuat keberisikan pada warga setempat

Hal serupa diucapkan herman , merasa terganggu semenjak adanya proyek pengurukan di desa jatibaru dan desa jatireja Karena menurutnya bila jalan poros desa setiap hari dilintasi mobil bertonase berat akan hancur.

ā€œSangat mengganggu sekali proyek pengurukan ini, soalnya jalan poros desa kita kecil, kalau ada mobil yang keluar dua atau tiga unit berpapasan tidak bisa lewat, kemudian banyak anak kecil yang bermain takut tertabrak, dan jalan bisa hancur, minta ditutup,ā€ ujarnya.

Harapan herman bengking selaku masyarakat sekitar, pihak kontraktor bisa menerima keluhan masyarakat dan bisa menyikapi persoalan yang berkaitan dengan kegiatan proyek pengurugan tersebut.

(HENDRA/M.LUBIS)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita