Mediapasti.com – Semarang kembali dilanda banjir pada tanggal 14 Maret 2024, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir kali ini bahkan merendam kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) yang sebelumnya diklaim bebas banjir.
Warga BKT yang sedang terlelap tidur dikejutkan dengan air yang masuk ke rumah mereka. Ketinggian air di beberapa wilayah BKT mencapai 1 meter, sehingga banyak warga yang terpaksa mengungsi.
Banjir di Semarang ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Hujan deras: Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Semarang selama beberapa jam menyebabkan air meluap di sungai dan kanal.
- Kapasitas drainase: Kapasitas drainase di Semarang yang tidak memadai menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar dan menggenang di beberapa wilayah.
- Rob: Air laut pasang (rob) juga memperparah banjir di Semarang, terutama di wilayah pesisir.
Banjir di Semarang ini telah menimbulkan berbagai dampak, seperti:
- Kerugian materi: Banjir menyebabkan kerusakan pada rumah, kendaraan, dan barang-barang milik warga.
- Gangguan aktivitas: Banjir mengganggu aktivitas warga, seperti bekerja, sekolah, dan beribadah.
- Ancaman kesehatan: Banjir dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti leptospirosis, diare, dan penyakit kulit.
Pemerintah Kota Semarang telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi banjir, seperti:
- Memperbesar kapasitas drainase: Pemerintah Kota Semarang sedang membangun dan memperbesar kapasitas drainase di beberapa wilayah.
- Membuat waduk: Pemerintah Kota Semarang sedang membangun waduk untuk menampung air hujan.
- Normalisasi sungai: Pemerintah Kota Semarang sedang melakukan normalisasi sungai untuk memperlancar aliran air.
Namun, langkah-langkah tersebut belum sepenuhnya menyelesaikan masalah banjir di Semarang. Diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi banjir di Semarang secara permanen.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir di Semarang:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya tentang menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
- Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum: Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum terhadap pelanggaran tata ruang dan bangunan yang dapat menyebabkan banjir.
- Pemerintah perlu melakukan reboisasi: Pemerintah perlu melakukan reboisasi di daerah hulu sungai untuk mencegah erosi dan meningkatkan daya serap air.
Banjir di Semarang merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha untuk mengatasi banjir di Semarang.