PDIP Akui Anies Akan Terancam Ditinggal PKS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku membuka opsi meninggalkan Anies Baswedan karena tenggat waktu yang diberikan mencari tiket maju di Pilgub Jakarta sudah habis. Merespons itu, PDIP kini mengakui ada komunikasi yang terjalin dengan Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan oleh Jubir PDIP Chico Hakim. Dia mulanya menyatakan PDIP sebetulnya masih menjalin komunikasi dengan semua partai politik. Namun, menurutnya, kini pihaknya juga mulai menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan.

“Sampai hari ini tentu kita belum ada kerja sama politik yang definitif juga, tapi dari saat yang bersamaan kami terus jalin komunikasi dengan semua partai politik. Sementara memang di awal kami komunikasi dengan PKB, tapi juga ada komunikasi dengan Mas Anies,” kata Chico saat dihubungi, Kamis (8/8/2024).

Chico lantas menjelaskan maksud PDIP menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan. Dia menyebut pihaknya tidak ingin ada paslon yang melawan kotak kosong di Jakarta.

“Tentu ini juga bisa menjadi opsi dan harapan kami tentu untuk Jakarta tidak akan ada paslon yang bertarung melawan kotak kosong, apa lagi paslon yang dimaksud adalah paslon yang dalam hasil survei terakhir bukanlah kandidat yang berada di urutan satu ataupun dua, kalau kita lihat di urutan satu dan dua adalah Pak Anies dan Pak Ahok, kemudian terpaut agak jauh di bawahnya adalah Ridwan Kamil,” ucap dia.

Karena itu lah, dia menyebut PDIP akan mengupayakan agar tokoh-tokoh yang berada di posisi teratas dalam berbagai survei bisa bertarung di Pilkada Jakarta. “Harapan kami juga tentu seperti harapan masyarakat yang tercermin dari hasil survei bahwa tokoh-tokoh yang menempati posisi teratas dalam survei bisa bertarung untuk memperjuangkan gagasan masing-masing dan membiarkan rakyat untuk memilih sehingga demokrasi dapat berjalan dengan sehat,” imbuhnya.

Baca Juga :   Nasib Rafael Alun dan Eko Darmanto, Dipecat Kemenkeu Serta Copot Jabatan!

Lebih lanjut, Chico juga membeberkan PDIP belum memutuskan secara resmi siapa yang akan bertarung di Pilkada Jakarta. Namun, menurutnya, sejauh ini sudah ada sejumlah nama yang mulai mengerucut yakni Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Kader PDIP yang juga Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kader PDIP Rano Karno, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, hingga Kader PDIP Charles Honoris.

“Untuk Jakarta sampai hari ini kami belum memutuskan seacara definitif siapa yang akan kami usung, tapi kami sedang mengupayakan agar kami dapat mengusung kader kami baik sebagai cawagub ataupun cagub di DKI Jakarta ini,” jelasnya.

PKS kini membuka opsi meninggalkan Anies karena tenggat waktu deklarasi Anies-Sohibul 40 hari telah habis. PKS akan mencari opsi lain dengan bergabung ke KIM. Opsi tersebut dalam pembahasan internal PKS.

“Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS,” kata Jubir PKS Muhammad Kholid dalam keterangannya, Rabu (7/8).

“Hingga saat ini masih ada dua opsi yang tersedia. Opsi pertama dan menjadi prioritas kami adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi,” imbuh Kholid.

Namun, PKS memberikan isyarat kadernya harus maju dalam Pilgub Jakarta jika gabung ke KIM. “Di kedua opsi di atas, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insyaallah,” ucapnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita