Serangan Udara Terbesar Ukraina: Perkembangan Perang Ukraina-Rusia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Perang antara Ukraina dan Rusia yang telah berlangsung hampir tiga tahun semakin memanas. Pada Selasa malam, Ukraina melancarkan serangan udara terbesar ke wilayah Rusia, menggunakan berbagai senjata modern yang dipasok oleh negara-negara Barat.

Serangan Rudal dan Drone ke Rusia

Dalam serangan tersebut, Ukraina menggunakan enam rudal balistik ATACMS buatan Amerika Serikat dan enam rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris-Prancis. Tak hanya itu, puluhan drone turut menghantam pabrik-pabrik dan pusat energi di Rusia.

  • Wilayah Saratov: Pejabat setempat meminta sekolah-sekolah tutup akibat dampak serangan.
  • Wilayah Tatarstan: Serangan drone menyebabkan kebakaran besar di tangki penyimpanan gas di kota Kazan.
  • Wilayah Bryansk: Kota Seltso, yang menjadi lokasi pabrik kimia strategis, dibombardir. Serangan ini menyebabkan 42 rumah rusak dan satu rumah hancur total.

Sebagai langkah mitigasi, sembilan bandara di wilayah tengah dan barat Rusia menghentikan operasionalnya. Namun, pihak berwenang belum merilis detail mengenai bandara-bandara yang terdampak.

Tanggapan Ukraina dan Rusia

Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan udara tersebut merupakan yang terbesar sejak perang dimulai. Serangan ini menargetkan fasilitas militer dan energi di Rusia hingga kedalaman 1.100 km dari garis depan.

“Kami melakukan serangan paling besar ke fasilitas militer penjajah,” ungkap Staf Umum Ukraina melalui media sosial, mengklaim bahwa drone yang digunakan berhasil mengalihkan sistem pertahanan udara Rusia.

Moskow menyatakan bahwa serangan ini melibatkan teknologi canggih Barat, yang mereka klaim menunjukkan keterlibatan langsung NATO dalam konflik.

Rusia juga membalas serangan dengan meluncurkan 79 drone rancangan Iran ke wilayah Ukraina. Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 58 di antaranya.

Konflik di Garis Depan

Di tengah serangan jarak jauh ini, pertempuran di garis depan perang, khususnya di wilayah Donetsk Timur, tetap intens. Rusia mengklaim telah merebut dua desa strategis, yaitu Neskuchne dan Terny.

Baca Juga :   Rusia Tembak Jatuh Rudal AS: Ketegangan Kembali Memuncak di Perang Ukraina

Di sisi lain, pemerintah Ukraina di kota Pokrovsk mendesak warga untuk mengungsi karena wilayah tersebut menjadi target utama Rusia.

Peningkatan intensitas serangan Ukraina ini menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan NATO.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa penggunaan teknologi Barat seperti ATACMS dan Storm Shadow oleh Ukraina tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan ahli dari negara-negara NATO.

Konflik ini juga menggarisbawahi ketegangan geopolitik yang terus meningkat antara Rusia dan negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita