Mediapasti.com – Hari ini, Senin (24/2/2025), Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara Indonesia Sovereign Fund, sebuah lembaga pengelola aset dan kekayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan total nilai mencapai Rp 15.000 triliun atau sekitar US$ 900 miliar.
Pembentukan Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN, mendanai proyek strategis nasional, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa bergantung pada modal asing.
Selain itu, Danantara juga ditargetkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% serta membantu Indonesia keluar dari Middle Income Trap (jebakan negara berpenghasilan menengah).
Siapa Saja Pimpinan Danantara Indonesia Sovereign Fund?
Danantara akan dipimpin oleh tiga eksekutif utama yang memiliki pengalaman luas di bidang investasi, bisnis, dan pemerintahan. Berikut jajaran direksi Danantara:
1. Rosan P. Roeslani ā CEO (Chief Executive Officer)
Sebagai CEO Danantara, Rosan P. Roeslani memiliki pengalaman luas di sektor bisnis dan pemerintahan.
Saat ini, ia juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi / Kepala BKPM.
Sebelumnya, Rosan pernah menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat serta dikenal sebagai pengusaha sukses di berbagai sektor.
2. Dony Oskaria ā COO (Chief Operating Officer)
Dony Oskaria akan memegang posisi sebagai Direktur Operasional (COO) Danantara.
Saat ini, ia juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Pengalamannya di sektor pariwisata dan penerbangan juga kuat, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Direktur di PT Garuda Indonesia Tbk.
3. Pandu Sjahrir ā CIO (Chief Investment Officer)
Sebagai Direktur Investasi (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir memiliki rekam jejak yang kuat di sektor investasi, terutama dalam industri teknologi.
Pandu, yang juga dikenal sebagai keponakan dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, saat ini menjabat sebagai eksekutif di Toba Bara Sejahtera (TBS) serta memiliki berbagai investasi di sektor teknologi.
Dewan Pengawas Danantara
Selain direksi, Danantara juga memiliki Dewan Pengawas yang akan memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset. Beberapa nama penting yang mengisi posisi ini adalah:
- Ketua Dewan Pengawas: Erick Thohir (Menteri BUMN)
- Wakil Ketua Dewan Pengawas: Muliaman D. Hadad (Mantan Ketua OJK)
Selain itu, beberapa kepala lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga akan dilibatkan dalam pengawasan Danantara.
Tujuan Strategis Danantara
Pembentukan Danantara tidak hanya sekadar mengelola aset BUMN, tetapi juga memiliki sejumlah target strategis nasional, di antaranya:
- Mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN senilai Rp 15.000 triliun untuk menciptakan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
- Mendanai proyek-proyek strategis nasional tanpa harus mengandalkan utang luar negeri atau modal asing.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
- Menghindarkan Indonesia dari Middle Income Trap dengan mendorong investasi di sektor-sektor produktif.
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan yang lebih cepat, efektif, dan berkelanjutan.
Sebagai Badan Pengelola Investasi, Danantara akan memiliki 99% saham seri B di seluruh BUMN, sementara 1% saham seri A (saham dwiwarna) akan tetap dipegang oleh Kementerian BUMN.
Dengan skema ini, pengelolaan aset BUMN akan lebih fleksibel, namun tetap berada dalam pengawasan negara.
Selain itu, Dewan Direksi Danantara akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia, memastikan kebijakan investasi dan pengelolaan aset tetap sejalan dengan kepentingan nasional.
Peluncuran Danantara Indonesia Sovereign Fund oleh Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru dalam pengelolaan aset BUMN di Indonesia.
Dengan nilai aset mencapai Rp 15.000 triliun, badan ini diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketergantungan pada investasi asing, serta mempercepat pembangunan nasional.
Dengan jajaran direksi dan dewan pengawas yang berpengalaman, serta sistem pengelolaan yang transparan, Danantara memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia ke level ekonomi yang lebih tinggi di masa depan.