Kontroversi Menkes Budi Gunadi Sadikin: Antara Pernyataan Sensasional dan Desakan Reshuffle

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Mediapasti.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali menjadi sorotan publik setelah melontarkan beberapa pernyataan kontroversial yang dianggap menyinggung berbagai kalangan.

Dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (17/5/2025), Budi menyatakan bahwa orang dengan gaji Rp15 juta per bulan lebih sehat dan pintar dibandingkan dengan mereka yang bergaji Rp5 juta.

“Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp15 juta sama Rp5 juta? Cuma dua. Satu, dari Rp15 juta pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia enggak sehat dan enggak pintar, enggak mungkin gajinya Rp15 juta, pasti gajinya Rp5 juta,” ujar Budi.

Pernyataan ini mendapat kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI. Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyatakan bahwa banyak warga berpenghasilan rendah justru memiliki gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki ke kantor, sementara mereka yang bergaji tinggi sering kali memiliki pola hidup tidak seimbang.

Ukuran Celana Jeans sebagai Indikator Kesehatan

Sebelumnya, pada Rabu (14/5/2025), dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Budi menyebut bahwa pria dengan ukuran celana jeans di atas 32-33 cenderung mengalami obesitas dan berisiko lebih cepat meninggal dunia.

Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut bertujuan untuk menyederhanakan konsep indeks massa tubuh (BMI) agar lebih mudah dipahami masyarakat.

“Gini, ini saya tuh kalau diomongin suka salah. Gini ya, liver ini, kalau lemak itu kita makan, normalnya masuk di bawah kulit subcutaneous. Kalau dari situ lebih, dia nempel ke organ (lain), jantung, liver, ini. Itu namanya visceral fat, ini bahaya,” jelas Budi.

Desakan untuk Reshuffle Menkes

Pernyataan-pernyataan kontroversial Budi memicu desakan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan untuk mereshuffle posisi Menkes.

Baca Juga :   Aceh Tolak Klaim Sumut atas Empat Pulau: Gubernur Mualem Tegaskan Hak Historis dan Hukum Aceh

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai bahwa Budi sering melontarkan pernyataan yang tidak sensitif dan tidak fokus pada tugas pokok dan fungsi kementerian.

“Dalam berbagai kesempatan Presiden Prabowo sudah mengingatkan menterinya untuk berhati-hati menyampaikan pernyataan, tapi Menkes rupanya menghiraukan instruksi itu,” kata Jerry.

Jerry juga menyoroti rencana Budi untuk mendatangkan dokter asing, yang dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap tenaga medis dalam negeri.

Ia menegaskan bahwa sudah saatnya Presiden mengganti Menkes dengan figur yang lebih tepat.

Respons Publik dan Implikasi Politik

Pernyataan-pernyataan Budi tidak hanya menuai kritik dari legislatif, tetapi juga dari masyarakat luas.

Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam.

Selain itu, gaya komunikasi Budi yang blak-blakan dianggap tidak sesuai dengan posisi strategisnya sebagai Menkes.

Desakan untuk reshuffle mencerminkan ketidakpuasan terhadap kinerja dan komunikasi Budi sebagai Menkes.

Hal ini menjadi tantangan bagi Presiden Prabowo dalam menjaga stabilitas kabinet dan kepercayaan publik terhadap pemerintahannya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
X
Threads
Pinterest
Telegram

Tinggalkan Balasan

Ikuti Kami :

Berita Serupa

Berita Terbaru

Twitter Kami

Load More

Tag Berita