Mediapasti.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa efisiensi anggaran akan tetap menjadi prioritas dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 Masa Persidangan III, Selasa (20/5/2025), saat memaparkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2026.
“Kinerja dari kementerian/lembaga dan langkah-langkah efisiensi mereka tentu akan masuk dalam pertimbangan penyusunan pagu anggaran APBN,” ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI.
Belanja Negara Dialokasikan 14,19% hingga 14,75% dari PDB
Efisiensi anggaran bertujuan untuk memperkuat kualitas belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Pemerintah menargetkan belanja negara pada kisaran 14,19% hingga 14,75% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2026.
“Pemerintah memperbaiki sinergi dan harmonisasi kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas belanja daerah agar lebih produktif, memperbaiki layanan publik, dan memperkuat kemandirian daerah,” tambah Sri Mulyani.
Delapan Strategi Prioritas Pembangunan Nasional
Dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera, strategi jangka menengah difokuskan pada delapan strategi yang mendukung agenda pembangunan nasional, yang dikenal sebagai Asta Cita:
- Ketahanan pangan
- Ketahanan energi
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Program pendidikan
- Program kesehatan
- Pembangunan desa, koperasi, dan UMKM
- Pertahanan semesta
- Akselerasi investasi dan perdagangan global
“Strateginya mengacu pada Asta Cita, delapan prioritas Presiden baru, dan kita optimalkan berdasarkan program-program yang dikembangkan oleh kementerian dan lembaga, tentu saja dengan arahan dan panduan dari Bapak Presiden,” jelas Sri Mulyani.
Alokasi Anggaran untuk Pendidikan dan Kesehatan
Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp727 triliun hingga Rp761 triliun dan anggaran kesehatan sebesar Rp181 triliun hingga Rp228 triliun pada RAPBN 2026.
Anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, termasuk program jaminan kesehatan nasional, penurunan stunting, dan peningkatan fasilitas kesehatan.