Mediapasti.com – Media sosial Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya simbol Peringatan Darurat terbaru, yaitu burung Garuda berwarna hitam.
Fenomena ini pertama kali viral pada 21 Agustus 2024, melalui video berdurasi 50 detik dengan latar biru dan suara sirine yang menyampaikan pesan mengkhawatirkan tentang situasi pemerintahan Indonesia.
Kini, simbol tersebut berevolusi dengan latar hitam, yang diartikan oleh banyak pihak sebagai lambang Indonesia memasuki era kegelapan.
Tagar dan Gerakan yang Muncul
Gerakan ini semakin diperkuat dengan tagar #PeringatanDarurat dan #IndonesiaGelap, yang menyoroti berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang tengah dihadapi masyarakat.
Bersamaan dengan itu, muncul gerakan PENTOL, sebuah akronim dari enam tuntutan utama masyarakat terhadap pemerintah.
Enam Tuntutan Gerakan PENTOL
- P: Polisi Diberesin
Masyarakat menuntut reformasi di tubuh Polri, termasuk penghapusan imunitas dan pemberantasan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). - E: Energi Buat Rakyat
Sorotan terhadap kebijakan subsidi energi, terutama kelangkaan gas LPG 3 kg yang menyulitkan masyarakat menengah ke bawah. - N: Naikkan Taraf Hidup Rakyat
Kritik terhadap pemotongan anggaran pendidikan, kesehatan, dan transportasi umum yang dinilai kontraproduktif dengan pemulihan ekonomi. - T: Tunaikan Tukin Dosen, Guru, dan ASN
Desakan agar pemerintah segera membayar tunjangan kinerja (tukin) bagi tenaga pendidik dan aparatur sipil negara (ASN) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. - O: Output MBG Diperbaiki
Evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan optimal sesuai tujuan awalnya. - L: Lawan Mafia Tanah dan Lengserkan Pejabat Tol
Kritik terhadap mafia tanah serta pengelolaan infrastruktur yang dinilai merugikan masyarakat.
Isu ini mencuat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, termasuk kelangkaan gas LPG 3 kg yang viral dalam seminggu terakhir.
Situasi ini memicu asumsi bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi “darurat” secara sosial dan ekonomi.
Masyarakat yang mendukung gerakan ini berharap pemerintah segera menanggapi berbagai tuntutan yang telah disuarakan melalui Peringatan Darurat dan gerakan PENTOL.
Kini, publik menanti respons dari pemangku kebijakan terkait isu-isu yang semakin mengemuka di tengah situasi yang mereka anggap sebagai “darurat” bagi Indonesia.