Mediapasti.com – Jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Iran terus bertambah. Dalam pernyataan resmi pada Minggu (15/6), Kementerian Kesehatan Iran melaporkan total 224 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.200 orang terluka akibat gempuran yang berlangsung selama tiga hari terakhir.
“Setelah 65 jam agresi dari rezim Zionis, 1.277 terluka dan 224 (terdiri dari) perempuan, laki-laki, dan anak-anak meninggal dunia,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, dikutip dari AFP.
Menurut Kermanpour, sekitar 90 persen dari korban jiwa adalah warga sipil, menambah duka mendalam bagi rakyat Iran. Selain korban sipil, serangan juga merenggut nyawa sejumlah tokoh penting di Iran, termasuk perwira tinggi militer dan ilmuwan nuklir.
Beberapa korban yang dilaporkan tewas:
- Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran
- Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)
- Mayor Jenderal Gholami Rashid, Komandan Markas Besar Khatam Al Anbiya
- Mohammad Mechdi Tehranchi, ilmuwan nuklir dan Rektor Universitas Islam Azad
- Fereydoun Abbasi, ilmuwan nuklir dan mantan Ketua Organisasi Energi Atom Iran
Israel Klaim Serang Fasilitas Nuklir, Tapi Sasaran Sipil Juga Terkena
Serangan dimulai sejak Jumat, dengan Israel mengklaim target utamanya adalah fasilitas nuklir dan gudang senjata milik Iran. Namun, serangan juga menghantam area permukiman sipil di Teheran dan sejumlah kota besar lainnya, menimbulkan kecaman dari berbagai pihak.
Sebagai respons, Iran meluncurkan lebih dari 100 rudal balasan ke wilayah Israel hanya beberapa jam setelah serangan awal. Serangan timbal balik pun terus terjadi, meningkatkan risiko perang terbuka antara kedua negara.
Iran Ancam Perpanjang Eskalasi
Pihak Iran memperingatkan bahwa mereka siap memperpanjang dan meningkatkan intensitas serangan jika Israel terus melanjutkan aksi militer. Ketegangan ini menjadi salah satu titik konflik paling serius di kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.