Mediapasti –Petugas Satlantas Polres Boyolali bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan Alphard menabrak truk trailer di jalan tol Boyolali.
Didapatkan fakta bahwa Alphard melaju kecepatan tinggi yakni 140 Km per jam.
“Itu informasinya speedometernya (mobil Alphard) berhenti di angka 140 kilometer per jam. Jadi untuk kendaraan Alphard itu speedometer berhenti di angka 140 km/jam. Diduga dalam kecepatan tinggi,” kata Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin, dilansir detikJateng, Kamis (24/11/2022).
Laju kendaraan di jalan tol, lanjut dia, ada aturan batas kecepatannya. Ada yang maksimal 80 km/jam dan ada yang diperbolehkan melaju hingga kecepatan 100 km/jam.
“Kalau di jalan tol itu ada maksimal 80 km/jam, ada 100 km per jam,” jelasnya.
“Kejadiannya di jalan tol Semarang – Solo Km 490 jalur A, tepatnya di Dukuh Singit, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali,” kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, Kamis (24/11/2022).
Dalam kecelakaan ini terdapat 3 orang tewas dan 2 orang luka-luka. Sopir Alphard diduga mengantuk saat menyetir.
“Untuk penyebab kejadiannya olah TKP itu dilaksanakan oleh tim TAA dari Polda Jateng. Tapi memang ada dugaan untuk sopir (Toyota Alphard) ini mengantuk,” kata Asep.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Melibatkan dua kendaraan, yaitu mobil Toyota Alphard AD-374-Z dengan truk trailer H-1913-AR.
“Tiga orang tewas dan dua orang luka,” jelasnya.
Ketiga korban tewas dan luka yakni pengemudi dan penumpang mobil Alphard. Ketiga korban tewas yaitu Mega Puspita (35) warga Dukuh Bakalan, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Kemudian Eka Lestari (24) warga Jalan Anggrek/58 Desa Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang dan Ivan Leandie (24) warga Perum Pesona Kawi Asri Blok A-7, Langkap, Besuki, Situbondo, Jawa Timur.
Sedangkan korban luka yaitu sopir Toyota Alphard, Jefri Fajar Rifai (42) warga Dukuh Krenekan, Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Serta Febrian Arif Nur Afan (27) warga Dukuh Damaran, Desa Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, penumpang Alphard.
Salah satu korban meninggal dunia yaitu Direktur PT Mega Jaya Logam, Ceper, Klaten bernama Mega Puspita (35). Sedangkan korban lainnya merupakan karyawan perusahaan pengecoran logam milik Mega tersebut.